Hangatnya kemarau di AgustusÂ
Tak membuat semangat hidup putus
Tak ada rintik hujan terkena kulit
Melepuh kepanasan ketika berjinjit
Udara panas merasuki kalbu di Jakarta
Kota sejuta berkah dan aksara jiwa
Oh hujan, kemana engkau akan turun?Â
Kuharap dawai air melunturkan debu
Membawa kotoran ke tanah yang dibuang
Seakan takdir ilahi membawa harap
Harapan itu kabut dengan embun untuk dihirup
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!