Cemas dalam Dua Rasa
----------
Mobilitas tinggi dengan doa ibu menanti
Berpikiran keras menutup telinga dan hati
Pikiran deras mengarah ke samudera mimpi
Bercerita dengan harapan sembuh luka dinanti
------
Entah apa yang terlewat dari jalan pergi
Menuju rumah dengan kehangatan pulang nanti
Hati terluka dengan tekanan sana-sini
Menyalahkan diri sendiri, lagi
-------
Masa depan yang diharapkan para janda yang lirih
Menyimpul dengan relung hati letih
Disiksa sampai gila oleh darah sendiri
Katanya ekonomi kompleks yang meratapiÂ
-----
Buat apa berdiri sebagai mahasiswi tak tahu diri
Dengan ingatan dan  luka bathin bertahta sendiri
Tak ingin sekitarnya terluka karena kisah ini
Dipendam dalam-dalam kecemasan yang menghantui
------
Mata tertutup dalam satu rasa
Berkata semuanya baik-baik saja
Padahal itu hanya bualan para manusia yang menutup realita
Munafik dibuatnya seakan-akan hidupku seberuntung dirinya.
---------
Ku berusaha seperti mereka para manusia yang  ku temui
Meminum obat secara berdikari
dua kali sehari dengan dosis tinggi
Semoga ini hanya mimpi, bukan kenyataan yang menyiksa lagi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI