Sandra awalnya menolak, tapi akhirnya ia pun diantar pulang oleh Ardan.
***
Waktu terus berlalu, gosip-gosip mengenai Sandra dan Ardan mulai terdengar. Banyak yang iri kepada Sandra karena ia bisa dekat dengan Ardan. Tak jarang teman-teman Sandra banyak yang menanyakan perihal hubungan mereka berdua tapi Sandra menganggap itu tak penting. Kehidupan dirinya dan keluarganya lebih penting dari itu.
"San, kamu pacar Kak Ardan ?" tanya Lia tiba-tiba saat mereka bertiga duduk di kursi depan kelas di jam istirahat.
"Apa sih ah bikin pusing aja!" jawab Sandra.
"Ihh kan kepo pengen tahu aja, lagian banyak yang gosipin kalian tuh" lanjut Lia.
"Engga, itu gakan mungkin. Kak Ardan cuma bantu aja lindungin aku dari temen-temen seangkatannya yang ga punya hati itu"
"Jangan-jangan sihhh Kak Ardan suka sama kamu San.." celetuk Jihan.
"Jangan ngasal kamu!!" tukas Sandra.
Aneh memang, Ardan yang sempat bersikap seperti tak suka dengan Sandra tiba-tiba jadi rela selalu menolong Sandra. Tapi Sandra tak ambil pusing, selama orang lain baik padanya ia selalu berharap orang itu memang benar-benar tulus membantunya. Lagipula kehidupannya lebih penting sekarang. Sandra ingin ia hidup dengan kesempatan yang sama dengan anak-anak orang kaya itu, bisa menikmati kehidupan yang serba ada.
***