PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan penulis di SD Negeri 113 Palembang, dari hasil identifikasi masalah serta eksplorasi penyebab masalah ternyata penyebab utama dari masalah yang terjadi ialah peserta didik sebagian besar memiliki kemampuan belajar yang rendah pada mata pelajaran matematika materi mengenal bangun datar.
PEMBAHASAN
SITUASI
Peserta didik kurang memahami materi mengenal bentuk bangun datar terlihat dari nilai rata-rata peserta didik masih rendah.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah melaksanakan arahan dari dosen pembimbing dan guru pamong tentang hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam kegiatan pembelajaran dengan cara mendesain pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menggunakan metode, media dan model pembelajaran yang inovatif.
TANTANGAN
Tantangan yang dihadapi beberapa peserta didik masih kurang terampil dan percaya diri dalam membuat bentuk bangun lain menggunakan media tangram.
 AKSI
Langkah-langkah dan strategi yang dilakukan antar lain mengelompokkan peserta didik secara heterogen sehingga memungkinkan peserta didik untuk saling berkolaborasi dalam proses pembelajaran.
Puji Indiati, (2021) mengatakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu media tangram karena media tangram menumbuhkembangkan pemahaman konsep dan hubungan geometris dasar. Selanjutnya, penggunaan media tangram juga digunakan pada materi mengenal bangun datar yang diharapkan dapat menumbuhkan kreatifitas dalam membentuk bangun-bangun tertentu. Serta dibantu juga dengan penggunaan media berbasis TPACK seperti video dan powerpoint.
Nur Fitriani Zainal. (2022) mengatakan Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang direkomendasikan dalam pembelajaran matematika di tingkat SD/MI. Selanjutnya guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk menstimulasi peserta didik berfikir kritis dalam pemecahan masalah.
REFLEKSI
Penggunaan media tangram dibantu media berbasis TPACK efektif membantu meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi mengenal bentuk bangun datar. Hal ini dibuktikan dari hasil evaluasi pembelajaran didapat persentase peserta didik kategori A yang mendapat nilai di atas KKTP adalah 100 %, sedangkan persentase peserta didik kategori B yang mendapat nilai di atas KKTP adalah 88,9 %.
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membuat peserta didik termotivasi dalam belajar.
Respon peserta didik sangat baik. Pada refleksi akhir pembelajaran peserta didik merasa senang dengan suasana pembelajaran serta dapat menceritakan aktivitas pembelajaran mana yang paling mereka senangi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan bahwa penggunaan media tangram dan pemilihan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika pada siswa kelas 1 SD Negeri 113 Palembang. Hal ini dapat dibuktikan dengan data hasil evaluasi pembelajaran didapat persentase peserta didik kategori A yang mendapat nilai di atas KKTP adalah 100 %, sedangkan persentase peserta didik kategori B yang mendapat nilai di atas KKTP adalah 88,9 %. Peserta didik telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu 75% peserta didik telah mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H