Mohon tunggu...
Rika YuniKartika
Rika YuniKartika Mohon Tunggu... Perawat - Perawat

hobi saya membaca buku dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PMM 72 UMM Mitra Dosen Program DDTK di TK ABA 05 Kota Malang

16 Desember 2023   12:12 Diperbarui: 16 Desember 2023   12:17 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MALANG KOTA-Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang kembali digelar di bulan Oktober 2023. Kegiatan yang berlangsung selama lima pekan ini telah dilakukan oleh kelompok 72 melalui program mitra dosen. Kelompok yang beranggotakan lima orang perawat ini mengusung tema Generasi Sehat, Tangguh, dan Cerdas Modal Pokok Kemajuan Bangsa. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)  www.umm.ac.id.

Salah seorang dosen pembimbing lapangan (DPL) dari Universitas Muhammadiyah Malang Program Studi Ilmu Keperawatan, Nur Melizza, S.Kep Ns, M.Kes , menjelaskan bahwasanya kegiatan ini merupakan sinergitas antara kampus dengan keluarga besar Muhammadiyah dalam menjalin silaturahmi. Kegiatan yang berlangsung di TK ABA 05 bertempat di jalan Bareng Tenes 4A No 637 kelurahan Bareng ini sekaligus sebagai sebuah pengabdian dalam mengaplikasikan ilmu yang selama ini telah didapatkan di lingkungan pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang. Itulah yang disampaikan oleh Qory Azlina, salah seorang anggota kelompok 72 PMM program Mitra Dosen.  "Kami merasa bangga sebagai mahasiswa dapat memberikan kontribusi positif bagi warga Muhammadiyah, utamanya kota Malang di tengah banyaknya universitas yang tumbuh di sini", ujar ketua kelompok 72 yang juga berprofesi sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Malang.

Hal ini ditegaskan kembali oleh Nur Melizza, S.Kep Ns, M.Kes, dosen pembimbing lapangan (DPL) UMM, "Malang sangat berpotensi untuk mengembangkan ilmu, melalui PMM harapan besar kami nantinya jika mahasiswa telah lulus bisa langsung siap pakai di masyarakat. "Beliau menyampaikan bahwa banyak kegiatan yang bisa diaplikasikan di TK ABA 05 ini. Beberapa program diantaranya adalah pemeriksaan kesehatan bagi siswa, penyuluhan cuci tangan yang benar dengan 6 langkah, penyuluhan tentang bekal sehat ke sekolah, kegiatan praktek menggosok dan merawat gigi yang benar yang kali ini dipandu oleh drg Nadiastika Wahyu Safitri, juga Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) anak balita.

Qory juga menyampaikan diantara program-program PMM, kelompok 72 memilih DDTK sebagai program unggulan. Dalam menyongsong hari guru nasional rupanya mereka menyiapkan guru-guru lebih berdaya dalam mewujudkan generasi, sehat, tangguh, dan cerdas. "Guru-guru kami diberikan bekal bagaimana cara mengetahui pola perkembangan dan pertumbuhan anak didik melalui instrumen DDTK. Dalam instrumen DDTK juga melibatkan orang tua, dalam hal melatih dan memberikan stimulasi kembali di rumah terhadap aspek yang belum tercapai. Hal ini sangat membantu kami utamanya saat melaksanakan program PPDB agar memahami bagaimana calon peserta didik kami" jelas Tety Indrawati, S.Pd, Kepala TK ABA 05 Malang.

DDTK merupakan sebuah upaya pembinaan tumbuh kembang anak yang dilakukan secara komprehensif dan berkualitas. Melalui DDTK akan mudah dalam menemukan penyimpangan tumbuh kembang anak baik dari aspek perkembangan fisik dan mental emosional. DDTK akan berhasil bila terdapat koordinasi yang baik antara pemeriksa, anak, dan orang tua. Kali ini guru TK ABA 05 akan dilatih bagaimana mendeteksi tumbuh kembang siswa yang usianya sesuai dengan buku baku DDTK yang telah diterbitkan oleh Kemenkes. Ibu guru TK ABA 05 Malang yang berjumlah 4 orang tersebut diberikan kesempatan untuk mencoba secara langsung DDTK pada siswa sesuai instrumen yang telah disediakan. Terdapat 2 orang siswa KB dan seorang siswa TK A yang dilakukan pemeriksaan. Orang itu siswa (ibu) juga dilibatkan dalam pemeriksaan tersebut. Raut wajah senang dan puas terpancar dari seorang ibunda dari ananda Zahra. Melihat anaknya bisa melampaui dengan lancar pertanyaan-pertanyaan yang ada di instrumen DDTK. "Alhamdulillah.... Bisa mengikuti apa yang diperintahkan ibu gurunya dengan lancar" ujarnya.

Di akhir diskusi, mahasiswa, dosen pembimbing lapangan, dan ibu-ibu guru TK ABA 05 Malang menekankan pentingnya DDTK utamanya bagi calon peserta didik. Agar guru dapat memetakan siswa yang memerlukan bimbingan khusus dan stimulasi lebih bekerja sama dengan orang tua di rumah agar tujuan sekolah membentuk generasi sehat, cerdas, dan tangguh tercapai. Tety Indrawati, SPd menanggapi bahwasanya guru jadi lebih bisa mandiri dalam mendeteksi tumbuh kembang, yang sebelumnya pernah rutin dilakukan oleh puskesmas setempat. Namun karena kendala pandemi sempat terhenti.

Pemberian permainan kebutuhan DDTK (dok. pribadi)
Pemberian permainan kebutuhan DDTK (dok. pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun