Mohon tunggu...
Rika EnjelinaS
Rika EnjelinaS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum Universitas Riau Kepulauan

Saya Mahasiswa Aktif Pada Falkultas Hukum di Universitas Riau Kepulauan. Support Anak Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pentingnya Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Tepat Dalam Membangun Kemampuan Berpikir Kritis Anak

14 Januari 2025   17:00 Diperbarui: 14 Januari 2025   17:25 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

PENDAHULUAN

Bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan intelektual anak, khususnya dalam membentuk kemampuan berpikir kritis. Sebagai bahasa resmi negara, Bahasa Indonesia bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga alat untuk mengekspresikan gagasan, ide, dan analisis secara logis. Dalam konteks pendidikan, penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi dasar yang kuat bagi anak untuk memahami konsep-konsep abstrak, menganalisis informasi, serta mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dengan menggunakan bahasa yang tepat, anak dapat melatih kemampuan untuk berpikir secara terstruktur, logis, dan kritis terhadap segala informasi yang mereka terima.

Pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia yang benar dalam konteks ini juga berkaitan dengan pengaruhnya terhadap kemampuan anak dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan yang tepat. Bahasa yang jelas dan tepat akan memudahkan anak dalam memahami situasi, mengidentifikasi permasalahan, dan merumuskan solusi yang rasional. Oleh karena itu, penerapan Bahasa Indonesia yang baik dalam berbagai aspek kehidupan anak, baik di sekolah maupun dalam interaksi sosial sehari-hari, sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berpikir kritis yang akan mereka miliki di masa depan. Dengan memupuk kebiasaan berpikir kritis sejak dini, anak tidak hanya menjadi individu yang cerdas, tetapi juga mampu berpikir secara independen dan kreatif.


PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG TEPAT

  • A. Bahasa Indonesia Yang Tepat

Bahasa merupakan kebutuhan setiap     umat     manusia.     Bahasa     juga merupakan  salah  satu  unsur  budaya  dan simbol  bagi manusia dalam  berkomunikasi terhadap semua kebutuhan. Melalui bahasa, manusia dapat menyampaikan atau menerima    berbagai pesan,   baik   untuk dirinya  maupun  untuk  orang  lain.  Bahasa dalam   lingkup   yang   sangat   luas   tidak hanya tertuju pada bahasa lisan atau bahasa tertulis 'Wahya, M. N., Suzana, S. S., & Ernawati Waridah, S. S. (2013)'.

Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisi penggunaannya. Hal ini berarti bahwa bahasa yang baik  pada dasarnya berkenan dengan kepantasan penggunaan bahasa yang ditentukan dengan konteks berbahasa (Abidin, Yunus. Konsep dasar bahasa Indonesia. Bumi Aksara, 2019). Bahasa Indonesia yang tepat merupakan salah satu aspek penting dalam membangun komunikasi yang efektif, khususnya di lingkungan akademik. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar tidak hanya mencerminkan kemampuan literasi seseorang, tetapi juga menunjukkan penghargaan terhadap budaya bahasa Indonesia itu sendiri. Sebagai mahasiswa, kita dituntut untuk mampu menggunakan bahasa Indonesia yang tepat baik dalam tulisan maupun lisan, karena hal ini berhubungan erat dengan kualitas pemahaman, argumentasi, serta kredibilitas akademik yang kita miliki. Menguasai kaidah tata bahasa yang benar, seperti ejaan yang disempurnakan (EYD), struktur kalimat yang logis, serta penggunaan kosakata yang tepat, adalah langkah awal untuk mencapai tujuan komunikasi yang efektif dalam berbagai konteks akademik.

  • B. Aspek Aspek Dalam Bahasa Indonesia yang tepat

Ruang lingkup Bahasa Indonesia mencakup berbagai komponen keterampilan berbahasa serta kemampuan dalam sastra yang meliputi beberapa aspek, yaitu:

Mendengarkan: Mengacu pada kegiatan mendengarkan berbagai jenis informasi, seperti berita, petunjuk, pengumuman, perintah, bunyi atau suara, bahasa, lagu, rekaman suara, pesan, penjelasan, laporan, ceramah, khotbah, pidato, pembicaraan narasumber, dialog, serta percakapan. Kegiatan ini juga melibatkan respons yang tepat, serta apresiasi dan ekspresi sastra melalui mendengarkan hasil karya sastra, seperti dongeng, cerita anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, serta menonton drama anak.

Berbicara: Keterampilan ini melibatkan pengungkapan ide dan perasaan, menyampaikan sambutan, berdialog, menyampaikan pesan, berbagi pengalaman, serta mendeskripsikan diri, teman, keluarga, masyarakat, benda, tanaman, binatang, gambar tunggal, gambar seri, dan kegiatan sehari-hari.

Membaca: Termasuk membaca huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf, serta berbagai teks bacaan seperti denah, petunjuk, tata tertib, pengumuman, kamus, ensiklopedia. Kegiatan ini juga mencakup apresiasi dan ekspresi sastra melalui membaca karya sastra seperti dongeng, cerita anak-anak, dan cerita rakyat.

Menulis: Menulis karangan naratif dan non-narratif dengan tulisan yang rapi dan jelas, memperhatikan tujuan dan audiens, serta penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat. Ini juga melibatkan penggunaan kosakata yang sesuai dengan kalimat tunggal dan majemuk, serta mengapresiasi dan mengekspresikan sastra melalui kegiatan menulis karya sastra, seperti cerita dan puisi.

(Farhurohman, Oman. "Implementasi pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI." Primary: Jurnal Keilmuan dan Kependidikan Dasar 9.1 (2017): 23-34).

C. Peran bahasa dalam komunikasi yang efektif

Bahasa memainkan peran yang sangat penting dalam penerapan ilmu pengetahuan karena merupakan sarana utama yang digunakan oleh manusia untuk berpikir dan berkomunikasi. Proses memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan dilakukan melalui pengumpulan dan rekayasa pengetahuan, yang melibatkan berbagai aktivitas seperti mengolah memori, menganalisis data atau informasi, memahami, mengukur, berpikir, dan membayangkan. Dalam penerapan ilmu pengetahuan, bahasa berfungsi sebagai alat yang vital untuk menyampaikan informasi dan eksplorasi. Gagasan dan pemikiran manusia dapat diteruskan dan dipahami melalui bahasa (Revita, Marsidin, & Sulastri, 2023).

KEMAMPUAN BERPIKIR  KRITIS  ANAK

Pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat dasar bertujuan untuk membantu siswa mengenali diri mereka dan budaya lain, mengekspresikan pemikiran dan perasaan, serta berpartisipasi dalam masyarakat, sambil mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan imajinatif. Selain itu, pendidikan juga bertujuan untuk memperkuat daya saing nasional dalam kancah global. Hal ini dapat tercapai jika pendidikan di sekolah menekankan tidak hanya pada pemahaman konsep-konsep ilmiah, tetapi juga pada keterampilan berpikir kritis. Oleh sebab itu, guru perlu mengajarkan siswa cara berpikir secara efektif (Zakiyah et al., 2022).

Berpikir kritis merupakan bentuk keterampilan berpikir tingkat tinggi yang melibatkan analisis dan evaluasi secara mendalam terhadap ide atau argumen, berbeda dengan berpikir kreatif dan inovatif. Dalam berpikir kritis, seseorang diharapkan dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan menilai suatu pemikiran dengan sudut pandang yang luas untuk meningkatkan kualitasnya, dengan tujuan tertentu. Proses berpikir kritis ini jelas terwujud dalam berbagai kegiatan, seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, serta menganalisis asumsi dan melakukan penelitian. Selain itu, definisi lain menyebutkan bahwa berpikir kritis adalah proses reflektif dan produktif untuk mengevaluasi bukti. Bahasa Indonesia, sebagai alat untuk berpikir, dapat membimbing penggunanya menuju kesopanan dan kesantunan, serta digunakan untuk menciptakan suasana ilmiah layaknya seorang ilmuwan. Hal ini karena bahasa Indonesia berfungsi sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Bahasa Indonesia juga berperan sebagai alat komunikasi yang dapat membangun atmosfer formal dan nasionalisme, yang pada akhirnya memperkuat rasa solidaritas nasional (Eriansyah & Baadilla, 2023).

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN BAHASA YANG TEPAT DALAM BERPIKIR KRITIS ANAK

Bahasa Indonesia yang efektif memudahkan individu untuk menyampaikan pikiran dan pendapatnya dengan cara yang mudah dipahami, serta mempermudah komunikasi antarpribadi maupun antar kelompok. Penggunaan bahasa Indonesia yang efektif memastikan bahwa komunikasi dapat berlangsung dengan lancar. Bahasa, yang lahir dari interaksi antara individu, menunjukkan bahwa hubungan antara bahasa dan budaya memiliki dampak pada cara berpikir dan bertindak seseorang.(Harisandy, Muthe, Hutasoit, & Pane, 2024)

Penggunaan bahasa yang tepat sangat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis anak. Ketika anak dapat menggunakan bahasa dengan benar, mereka akan lebih mudah menyampaikan pemikiran, mengajukan pertanyaan, dan memahami berbagai ide dengan lebih jelas. Bahasa yang tepat juga membantu anak dalam menganalisis informasi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang logis. Dengan menguasai bahasa dengan baik, anak tidak hanya bisa berkomunikasi dengan orang lain, tetapi juga bisa mengembangkan cara berpikir yang lebih terstruktur dan mendalam. Artinya, bahasa bukan hanya sebagai alat untuk berbicara, tetapi juga sebagai sarana penting untuk berpikir secara kritis dan menyelesaikan masalah.

DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN BAHASA YANG SALAH TERHADAP KEMAMPUAN KRITIS ANAK

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan sekolah sangat penting untuk membantu siswa menghindari penggunaan kata-kata kasar dan tidak pantas, yang kini sering dijumpai, terutama akibat pengaruh media sosial. Kata-kata yang tidak layak untuk diucapkan banyak beredar di media sosial, dan hal ini dapat mempengaruhi kebiasaan berbahasa anak-anak. Di Indonesia, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus diterapkan di semua jenjang pendidikan, termasuk di sekolah dasar. Anak-anak yang masih dalam tahap awal belajar bahasa Indonesia perlu diberikan pemahaman dan pelatihan yang baik. Jika sejak dini mereka tidak terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dengan benar, mereka mungkin akan terus menggunakan bahasa daerah hingga dewasa, yang dapat menyulitkan mereka kelak saat menggunakan bahasa Indonesia yang tepat. Sekolah dasar adalah tempat yang tepat bagi anak-anak untuk belajar bahasa Indonesia dengan benar, baik melalui teori maupun praktik langsung (Jadidah, Kiftiah, Bela, Pratiwi, & Hidayanti, 2023).

 Penggunaan bahasa yang salah dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis anak. Ketika anak terbiasa menggunakan bahasa yang tidak tepat, baik dari segi tata bahasa, kosa kata, maupun struktur kalimat, mereka akan kesulitan dalam menyusun dan mengungkapkan pemikiran secara logis dan jelas. Hal ini dapat menghambat mereka dalam menganalisis informasi, mengajukan pertanyaan yang relevan, serta menyelesaikan masalah dengan cara yang terorganisir. Selain itu, bahasa yang salah juga dapat mempengaruhi cara anak memahami konsep-konsep baru, karena mereka mungkin kesulitan dalam menghubungkan ide-ide atau menggali makna yang lebih dalam dari apa yang mereka pelajari. Akibatnya, anak akan cenderung berpikir secara dangkal dan kurang mampu mengembangkan pola pikir kritis yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

KESIMPULAN

Berdasarkan tentang pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang tepat dalam membangun kemampuan berpikir kritis anak, dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia yang benar dan tepat memiliki peran penting dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada anak. Penggunaan bahasa yang jelas dan efektif akan membantu anak memahami konsep dan ide dengan lebih baik. Selain itu, bahasa yang digunakan dalam komunikasi juga mempengaruhi cara anak menganalisis dan menyelesaikan masalah secara logis dan sistematis. Dalam konteks pendidikan, pemahaman yang baik terhadap bahasa Indonesia memungkinkan anak untuk berkomunikasi dengan lebih tepat, sehingga dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang esensial untuk menghadapi tantangan di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi pendidik dan orang tua untuk memberikan perhatian khusus pada pembelajaran bahasa yang tepat guna mendukung perkembangan kognitif dan kritis anak.

penggunaan Bahasa Indonesia yang tepat memiliki peran krusial dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis anak. Bahasa yang jelas dan efektif memungkinkan anak untuk memahami konsep dan ide dengan lebih baik, serta mempermudah mereka dalam menganalisis informasi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang logis. Oleh karena itu, penguasaan Bahasa Indonesia yang benar, baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari, sangat penting untuk mendukung perkembangan kemampuan berpikir kritis anak, yang akan berguna dalam menghadapi tantangan di masa depan.


DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. Konsep dasar bahasa Indonesia. Bumi Aksara, 2019.

Farhurohman, Oman. "Implementasi pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI." Primary: Jurnal Keilmuan dan Kependidikan Dasar 9.1 (2017): 23-34.

(Zakiyah, Z., Arisandi, M., Oktora, S. D., Hidayat, A., Karlimah, K., & Saputra, E. R. (2022). Pengembangan Buku Teks Bahasa Indonesia Berbasis Media Komik Digital Bermuatan Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Basicedu, 6(5), 8431-8440.)

Eriansyah, Y., & Baadilla, I. (2023). Model discovery learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada muatan pelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar. Edukasiana: Jurnal Inovasi Pendidikan, 2(3), 151-158.

Harisandy, D. A., Muthe, I. A. B., Hutasoit, R. S. P. U., & Pane, S. A. A. (2024). PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG EFEKTIF DALAM KONSELING DEWASA AWAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS. Afeksi: Jurnal Psikologi, 3(2), 39-43.

Jadidah, I. T., Kiftiah, M., Bela, S., Pratiwi, S., & Hidayanti, F. N. (2023). Analisis Pentingnya Menggunakan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar Dalam Berkomunikasi Dikalangan Anak Usia Sekolah Dasar. JIMR: Journal Of International Multidisciplinary Research, 2(01), 66-73.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun