Anda Penderita Diabetes? Yuk, Turunkan Kadar Gula Darah Dengan Senam
Diabetes merupakan penyakit tidak menular namun dapat menjadi pembunuh senyap bagi penderitanya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, sekitar 422 juta orang di dunia mengidap diabetes. Sementara itu, di Indonesia sendiri terdapat 19,5 juta warga Indonesia berusia 20-79 tahun yang mengidap diabetes berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2021.
Menjaga kadar gula darah dalam rentang normal menjadi keharusan bagi penderita diabetes agar tidak jatuh pada komplikasi dari diabetes. Selain melakukan diet dan mengkonsumsi obat anti diabet atau insulin, penderita diabetes juga perlu melakukan aktivitas fisik. Dengan melakukan olahraga penderita diabetes dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin.
Senam merupakan olahraga yang mudah, murah, dan menyenangkan. Senam tidak membutuhkan alat atau tempat yang khusus. Saat senam, hampir seluruh bagian tubuh bergerak. Pada saat bergerak terjadi peningkatan laju pernafasan dan denyut jantung yang menyebabkan kadar oksigen didarah meningkat dan pembuluh darah membesar. Sehingga, senam efektif untuk menurunkan kadar gula darah pada pasien
Berdasarkan jurnal penelitian Exercise Training Modalities in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus oleh Pan B (2018), latihan kombinasi ketahanan dan kekuatan menunjukkan peningkatan lebih tinggi untuk penurunan HbA1c sebanyak 0,60% dibandingkan dengan latihan aerobik biasa. Sementara itu menurut hasil penelitian Effects of an Aerobic Physical Exercise Program on Blood Glucose Levels in Type-2 Diabetic Subjects, Associated with Pharmacotherapy and Diet Therapy (2020), latihan aktivitas fisik yang ditentukan oleh volume, intensitas, frekuensi dan pengulangan dapat mengurangi kadar glukosa darah dari 145.88 mg/dL menjadi 116.35 mg/dL.
Namun, senam yang seperti apa yang sebaiknya dilakukan oleh penderita diabetes? Senam yang sebaiknya dilakukan oleh penderita diabetes agar mampu menurunkan kadar gula dalam darah adalah senam yang mengkombinasikan latihan ketahanan dan kekuatan dan dilakukan secara teratur selama 30-60 menit sebanyak 3-5 kali dalam seminggu secara teratur.
Lakukanlah latihan senam secara rutin dimulai dari intensitas ringan terlebih dahulu kemudian dapat dilanjutkan ke intensitas sedang dan berat. Dan perlu dicermati, penderita diabetes sebaiknya menghindari latihan fisik selama masa kerja insulin berada di puncak karena dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia.
DAFTAR PUSTAKA
1. WHO. Global Report on Diabetes. WHO. Geneva; 2016.
2. International Diabetes Federation. IDF Diabetes Atlas. Tenth. Brussel: International Diabetes Federation; 2021.
3. Pan B, Ge L, Xun Y-Q, Chen Y-J, Gao C-Y, Han X, et al. Exercise training modalities in patients with type 2 diabetes mellitus: a systematic review and network meta-analysis. Int J Behav Nutr Phys Act. 2018