Di kala pagi mentari mulai menyapa menyambut hati insan yang penuh semangat kumulai berjalan mengikuti irama sembari memikul perkakasku tuk mengemban ilmu dan menjumpai titipan Tuhan yang mulia,
Kumulai memasukki perkarangan itu tampak melihatmu dari kejauhan, Nampak berkilau dan senyum cerah yang kau pancarkan membuatku semakin membara dalam mengemban ilmu,
Memasukki kolom peta itu hati insan selalu tersenyum tak ada kata jenuh dalam dirimu untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, bahkan megevaluasi diriku dan teman-temanku,
Jika diartikan tak ada kata orangtua kedua dalam hidupku, tetapi engkau begitu pantas kusebut sebagai orangtua keduaku, Terimakasih yang sangat tulus kuungkapkan kepadamu Guruku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H