Mohon tunggu...
RIKA TRI UTAMI
RIKA TRI UTAMI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran dan Kebijakan Fiskal dalam Rangka Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat

29 April 2024   23:31 Diperbarui: 29 April 2024   23:35 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara garis besar, tujuan dari kebijakan fiskal ialah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dalam suatu negara dengan berbagai sasaran seperti berikut ini:

  • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta PDB suatu negara

Kebijakan fiskal memiliki tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian secara maksimal karena sangat berperan dalam pemasukan atau pendapatan negara. Hal itu meliputi: bea dan cukai, pajak bumi dan banuntukn, pajak penghasilan, devisa negara, impor, pariwisata, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, contoh pengeluaran negara yang dimaksud yaitu:

  • Pembentukan sarana dan prasarana umum.
  • Belanja persenjataan.
  • Proyek pemerintah.
  • Mengurangi angka pengangguran dan memperluas lapangan kerja.

Karena pengangguran merupakan salah satu pokok permasalahan dalam suatu negara. Di indonesia sendiri, tingkat pengangguran telah berkurang sebanyak 140.000 jiwa. Dalam persentase tingkat pengangguran terbuka,dalam bulan februari tahun 2017 angkanya mencapai hingga 5,33%, dan dalam bulan februari tahun ini angkanya telah berkurang di level 5,13%. Hal itu,tak lepas dari pelaksanaan kebijakan fiskal indonesia. Kebijakan fiskal memang dilakukan serta menjadi prioritas utama dalam usaha pencegahan timbulnya angka pengangguran.

  • Menstabilkan harga berbagai produk serta mengatasi terjadinya inflasi.

Turunnya harga dari suatu produk tentunya membuat hilangnya harapan dalam mendapat keuntungan terhadap sektor swasta. Namun, harga suatu produk yang terus meningkat juga dapat mengakibatkan terjadinya inflasi. Di sisi lain, inflasi dapat juga memberikan keuntungan, contohnya dalam menciptakan kesempatan kerja penuh. 

Namun lagi-lagi, inflasi juga dapat berdampak negatif terhadap suatu kelompok atau orang yang memiliki penghasilan rendah karena daya beli yang menjadi turun. Permasalahan inflasi yang tidak kunjung stabil memiliki potensi yang besar dalam membuat keyakinan masyarakat kepada pemerintah menjadi berkurang. Melalui kebijakan fiskal, tingkat dari pendapatan nasional, kesempatan kerja, tinggi rendahnya investasi nasional, dan distribusi penghasilan nasional pun diharapkan mampu berjalan dengan baik.

Tujuan kebijakan fiskal

Tujuan utama kebijakan fiskal umumnya tujuan yang ingin dicapai oleh kebijakan fiskal adalah kestabilan ekonomi yang lebih optimal, artinya tetap mempertahankan laju ekonomi yang layak tanpa adanya pengangguran yang berarti di satu pihak atau adanya ketidakstabilan harga-harga umum. 

Kestabilan ekonomi tidak berarti kesetabilan harga untuk semua sektor perekonomian, karena perubahan harga relatif sangat diperlukan bagi penyesuian dalam preferensi konsumen, perubahan teknologi, dan tersedianya faktor produksi, agar penguntukan optimum dalam penguntukan sumber daya ekonomi dapat terealisasi.

1. Mencegah pengangguran pencegahan timbulnya pengangguran merupakan tujuan utama dari kebijakan fiskal. Kegagalan dalam mencapai kesempatan kerja penuh tidak hanya berarti tidak tercapinya tingkat pendapatan nasional dan laju pertumbuhan ekonomi yang optimum, tetapi juga berakibat kurangnya menyenagkan bagi perorangan yang menderita atau yang mengalami pengguran. 

Kesempatan kerja penuh dapat diartikan sebagai keadaan di mana semua pemilik faktor produksi yang ingin memperkerjakan para pekerja pada tingkat harga atau gaji yang berlsku dapat memperoleh pekerjaan bagi faktor-faktor produksi tersebut. Konsep kesempatan kerja ini di hubungkan dengan kesempatan kerja manusia, karena pengangguran tenaga kerja manusia inilah yang mempunyai pengaruh soaial yang sangat luas.

2. Stabilitas harga aspek kedua dari kebijakan fiskal adalah mempertahankan kesetabilan harga umum pada tingkat yang layak. Penurunan yang tajam dalam harga-harga umum jelas akan mendorong timbulnya pengangguran karena sektor swasta akan kehilangan keuntungan, bahkan keuntungan mereka akan semakin mengecil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun