Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Pentingnya Membicarakan Poin Ini Sebelum Menikah

2 Februari 2024   13:30 Diperbarui: 4 Februari 2024   09:14 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut saya soal kodrat ini nggak usah dipermasalahkan karena yang penting adalah bagaimana hidup secara optimal di sekitar kodrat itu. Masalahnya perkara kodrat dibesar-besarkan karena ajaran yang turun temurun dan ketidaktahuan.

Di Korea ajaran Konfusius masih bercokol dan sekarang dilanjutkan dengan Neo-Konfusius. Ajaran ini mendikte siapa wanita dan apa perannya di dalam kehidupan: untuk melayani keluarga suami, untuk melahirkan anak-anak bagi suami, untuk memastikan anak perempuan mendapatkan suami yang baik, untuk memastikan anak lelaki mendapat istri yang nantinya akan mengurus mertua. Pada ajaran ini semesta kehidupan wanita berpusat pada pria.

Apakah ajaran atau pemikiran tersebut salah? Pada zaman itu, hanya itu yang mereka tahu, tapi zaman terus berubah. Teknologi berkembang, manusia menjadi lebih kritis sesuai dengan cheonseong-nya yang selalu ingin tahu, dan timbul perlawanan.

Wanita-wanita muda di Korea Selatan saat ini menolak pemikiran bahwa hidup hanya untuk menikah dan memiliki anak, seperti yang didikte oleh generasi kakek-nenek dan orang tua mereka. Mereka memilih untuk tidak menikah dan menikmati berbagai pilihan di dalam hidup. Orang-orang yang tinggal sendirian (single household) sangat banyak dan menjadi lajang bukan lagi aib di mata masyarakat.

Bagaimana dengan di Indonesia? Menilik komentar-komentar di post IG tersebut saya kira di Indonesia perkara kodrat wanita ini pun bergerak ke arah yang sama: untuk dipertanyakan, didefinisikan ulang, dan kembali disebarluaskan. Orang-orang yang tidak suka perubahan pasti resisten. Orang-orang yang mendambakan pembaharuan pasti sangat excited. Semua itu wajar dan hadapi dengan biasa saja (nggak usah ikut marah-marah sama si pria di cerita chat di atas, hehehe).

Oleh karena soal kodrat ini masih dinamis dan belum menjadi obyek yang ajeg, didefinisikan secara sama, dan diterima secara merata, bagi mereka yang menjalin hubungan romantis dengan tujuan akhir menikah mesti, kudu, harus banget melakukan hal ini.

Pentingnya Pembicaraan Sebelum Berumah Tangga
Berumah tangga itu berat, percayalah. Kamu bukan lagi dua, tapi satu. Kamu memercayakan hidupmu kepada orang lain. Kamu mengambil tanggung jawab untuk mengurus manusia lain yang tidak ada hubungan darah sama sekali dengan kamu. Dan semua kamu lakukan atas nama cinta. Memangnya cinta cukup untuk berumah tangga?

TENTU SAJA TIDAK.

Yang percaya cinta itu cukup, silakan makan tuh cinta. Mumpung masih dalam keadaan cinta, mari hadapi hal terberat sebelum foto pre-wed dan melangkah ke pelaminan:

Berbicaralah dengan jujur dan dari hati ke hati tentang siapa kamu, nilai hidup, tujuan, prioritas, dan semua hal yang perlu diketahui oleh pasanganmu.

Kalau dilembagakan ini namanya konseling pranikah; kalau dilakukan secara kasual ini namanya kesadaran bahwa hidup berumah tangga adalah hidup dengan kemauan untuk:
1. (Diri sendiri) mengubah apa yang bisa diubah (dari diri sendiri),
2. (Diri sendiri) menerima apa yang tidak bisa diubah (dari diri orang lain),
3. Dan hikmat untuk membedakan keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun