Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mari Mulai Mengasihi dan Bukan Mengasihani Diri

30 September 2023   02:13 Diperbarui: 30 September 2023   02:21 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jika Anda merasa diagnosis yang Anda terima tidak sesuai dengan apa yang Anda rasakan atau apa yang Anda diagnosis sendiri berdasarkan pengumpulan informasi secara mandiri, telaah kembali hal-hal yang Anda bagikan kepada para pakar/ahli tersebut. Kebutuhan untuk pencitraan diri atau ketakutan akan penilaian dan penghakiman orang lain adalah hal-hal yang menghambat pengambilan sebuah diagnosis.

Bersikap jujurlah pada diri sendiri dan pada mereka yang akan mendiagnosis Anda. Sebuah diagnosis dapat ditegakkan jika Anda menyatakan kondisi sebenarnya untuk mendapatkan pertolongan yang sesuai.

2. Ubah sikap dari mengasihani diri menjadi mengasihi diri.

Ketika kondisi dan kesehatan mental kita terganggu, sangat mudah bagi kita untuk jatuh kepada sikap mengasihani diri sendiri.

'Saya sangat kesepian.'

'Tidak ada orang dapat yang mengerti saya.'

'Tidak ada orang yang mau menerima saya.'

'Saya tidak punya motivasi untuk bersemangat bangun pada pagi hari dan menjalani hidup.'

'Saya rendah diri dan tidak bisa apa-apa.'

Semua perasaan dan monolog internal itu nyata dan valid adanya. Ada pemikiran dan perasaan internal yang terkadang tidak bisa atau tidak perlu dikonfirmasi secara eksternal dengan orang lain.

Semua manusia tanpa terkecuali mengalami pergumulan yang sama. Sepanjang hidup, bagaimana pun kondisi kesehatan fisik dan batin kita, kita dirongrong oleh pertanyaan-pertanyaan esensial yang menguji kesehatan mental kita dari waktu ke waktu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun