Sistem penerimaan barang
Sistem inventori barang
Sistem display barang
Sistem transaksi penjualan
Sistem pencatatan sales yang terjadi
Langkah-langkah di atas adalah penyederhanaan, tetapi ia adalah dasar-dasar.
Begitu pula halnya dengan komunitas. Saya mau cerita sedikit tentang salah satu komunitas tempat saya tergabung, yaitu Drakor Class.
Di Drakor Class pertama-tama kami mendefinisikan dulu sekuens dari aktivitas-aktivitas yang kami lakukan.
Ada blog sebagai roh utama komunitas drama Korea yang berbasis literasi ini.
Lalu ada media sosial sebagai tempat memajang konten blog. Media sosial adalah iklan untuk mengundang orang datang ke blog.
Dan terakhir ada kerja sama dengan komunitas lain yang juga bergerak di penyebaran kebudayaan Korea karena kami adalah bagian dari ekosistem Hallyu (Korean Wave).
Dari sekuens itu kami mendefinisikan sistem. Ada sistem yang mengelola blog, media sosial, dan kerja sama komunitas.
Setelah ini apa?
2. REKRUTMEN
Sistem harus memiliki anggota, sistem harus memiliki pelaku yang berkegiatan di dalam sistem. Sistem membutuhkan manusia, digerakkan oleh manusia, untuk melayani manusia.
Tahap selanjutnya adalah rekrutmen. Cari orang yang memiliki kompetensi untuk setiap subsistem yang dibentuk. Bagaimana cara merekrut orang yang tepat? Lihat: 1) latar belakang pendidikannya, dan 2) pengalamannya di sekolah/pekerjaan sebelumnya.
STAR adalah metode wawancara yang sangat tepat untuk memprediksi future behavior berdasarkan past behavior seorang kandidat. Tujuannya adalah supaya kita tidak membeli kucing dalam karung.
BONUS: Kamu bisa membaca beberapa tips untuk berhasil melewati tahapan wawancara pekerjaan di sini.
Untuk sebuah sistem bisnis, adalah lumrah jika seseorang direkrut berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja. Bagaimana dengan di komunitas?