Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menantikan Aksi Terakhir James Bond

17 Januari 2021   00:00 Diperbarui: 17 Januari 2021   00:08 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eits, jangan panik dulu. Film James Bond belum akan berakhir dalam waktu dekat karena jumlah novel dengan karakter ini (40 novel) masih jauh lebih banyak daripada film yang sudah dirilis maupun yang masih ditunda rilis karena pandemi Covid-19 (25 film).

Karakter James Bond diciptakan oleh Ian Flemming pada tahun 1952 setelah dia selesai bertugas di British Naval Intelligence Division selama Perang Dunia ke-2. Novel pertamanya yang berjudul "Casino Royale" diterbitkan pada tahun 1953 sangat laku dijual walaupun mendapat review yang so-so. 

Karakter James Bond yang dia ciptakan terinspirasi dari pengalamannya sendiri selama bekerja di divisi intelijen. Flemming ingin menciptakan karakter seorang agen rahasia yang memiliki mobilitas internasional, musuh mematikan, dan dikelilingi oleh wanita-wanita menawan. 

anyak perilaku, kegemaran, dan sikap James Bond yang terinspirasi dari karakter Flemming sendiri. Selama 12 tahun Flemming telah menulis 14 novel tentang James Bond sampai kematiannya akibat serangan jantung pada tahun 1964. 

Apa yang terjadi dengan novel James Bond setelah kematian Ian Flemming? Novel dan karakter ini menjadi franchise dan tercatat ada enam orang penulis yang menulis 26 novel lanjutannya sampai dengan hari ini.

Pada tahun 1961 dua orang produser film bernama Albert R. Brocolli dan Harry Saltzman mendirikan sebuah perusahaan produksi bernama Eon Productions dan membeli semua hak memfilmkan novel James Bond. Eon Films telah menghasilkan 25 film, termasuk "No Time to Die" yang seharusnya dirilis pada bulan April tahun 2020 lalu.

Sebagai sebuah franchise yang berkelanjutan selama hampir tujuh dekade, novel James Bond ditulis oleh orang-orang selain Ian Flemming dan karakter James Bond diperankan oleh beberapa orang aktor. Sebut saja Sean Connery (6 film), George Lazenby (1 film), Roger Moore (7 film), Timothy Dalton (2 film), Pierce Brosnan (4 film), dan Daniel Craig (menuju 5 film). 

Kembali ke judul tulisan ini. Aksi terakhir James Bond yang saya maksud adalah aksi dari Daniel Craig sebagai aktor yang memerankan "007" yang melegenda. Dalam berbagai kesempatan Craig sudah menekankan film "No Time to Die" sebagai film James Bond-nya yang terakhir. 

Dalam rentang waktu 15 tahun untuk mengerjakan 5 film, Craig telah mengalami berbagai kecelakaan fatal yang mengancam nyawanya. Tuntutan perannya sebagai seorang agen rahasia memang membuat Craig melakukan sendiri hampir semua adegan aksi yang berbahaya dan itu membuatnya lelah. 

Aktor berusia 52 tahun ini sampai berkelakar (entah beneran entah tidak) bahwa dia lebih baik memotong urat nadinya sendiri daripada membuat satu lagi film James Bond. Bayaran senilai 100 juta USD (yang kemudian dinaikkan menjadi 150 juta USD) yang ditawarkan kepada Craig untuk membuat dua film James Bond lagi dia tolak mentah-mentah. Memang ya, ada waktunya seorang aktor lebih mementingkan nyawa daripada uang, dan saya kira itulah yang terjadi pada Daniel Craig.

Film "No Time to Die", instalasi ke-25 dari franchise film James Bond, adalah film mega budget, blockbuster pertama yang terdampak pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia sejak awal tahun 2020. Pemutaran perdana film ini yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 31 Maret 2020 di Royal Albert Hall di kota London, diundur ke bulan November tahun 2020 berdasarkan: 1) permintaan dari para penggemar James Bond, dan 2) pandemi yang semakin parah dan mengharuskan penutupan teater/bioskop.

Menilik kondisi pandemi yang belum juga mereda pada akhir tahun lalu, perilisan film "No Time to Die" kembali diundur menjadi tanggal 2 April 2021. Tidak ada yang bisa memprediksi apakah rencana ini akan terlaksana atau tidak mengingat saat ini kota London sendiri berada dalam lockdown.

Tidak tertutup kemungkinan tiga bulan dari sekarang banyak kota besar di dunia seperti New York, Los Angeles, dan Beijing yang biasanya menjadi tempat pemutaran perdana film Hollywood, masih memberlakukan pembatasan orang berkumpul dan berkerumun. 

Berapa banyak uang yang sudah dihabiskan untuk film ini? Sama seperti film James Bond lain yang dipenuhi dengan aksi stunt, parade lokasi syuting yang eksotik di seluruh dunia, dan barang-barang mewah yang memanjakan mata, film "No Time to Die" dibuat dengan budget di kisaran 200 sampai 250 juta USD.

Sebelum pandemi terjadi, 66 juta USD telah dihabiskan untuk kampanye marketing film "No Time to Die". Untuk membuat publik masih aware akan kehadiran instalasi film James Bond yang ke-25 ini, 30 sampai 50 juta USD telah dihabiskan selama hampir setahun terakhir. 

Begitu banyak uang telah dihabiskan untuk sebuah film yang seharusnya memorable karena merupakan film James Bond yang ke-25 dan film James Bond terakhir yang menampilkan Daniel Craig sebagai aktor utamanya. Setelah film "No Time to Die", aktor pemeran James Bond akan kembali dipilih dan diskusi publik akan kembali dibuka. 

Syarat utama aktor pemeran James Bond hanya dua sebenarnya: orang Inggris dan tidak terlalu muda. Hal inilah yang menyebabkan Daniel Craig dipilih pada tahun 2006 dan bukan Henry Cavill karena ketika itu Cavill masih berusia 23 tahun. Dua puluh tiga tahun adalah usia yang terlalu  muda untuk sebuah karakter pria dewasa, agen rahasia, mata keranjang yang matang di usia 40-an. 

Pada tahun 2021 ini Henry Cavill akan berusia 37 tahun, kurang lebih sama dengan usia Daniel Craig ketika terpilih menjadi James Bond. Henry Cavill memiliki peluang sangat besar untuk menjadi James Bond generasi selanjutnya.

Namun demikian, saya agak meragukan bagaimana Cavill bisa menyeimbangkan peran besar lain yang dia emban yaitu Superman (yang menjadi bagian dari Justce League) dan Sherlock Holmes (yang menjadi bagian dari instalasi film "Enola Holmes" yang masih akan berkelanjutan di plaform Netflix). Mungkin jika dia terpilih sebagai James Bond, Cavill tidak akan menerima peran lain dan hanya berkonsentrasi pada franchise ini.

Saya selalu sangat menanti-nantikan film James Bond dan saya berharap tahun ini pemutaran perdana film "No Time to Die" akan benar-benar terealisasi. Percaya atau tidak, kedua orang tua saya adalah penggemar berat Sean Connery dan otomatis menjadi penggemar James Bond. Mereka menonton semua film James Bond mulai dari tahun 1960-an dan sangat menikmatinya, sampai film-film James Bond yang terakhir-terakhir ini yang diperankan oleh Daniel Craig. 

Selain bersyukur atas umur mereka yang panjang, saya juga bersyukur karena saya memiliki teman berdiskusi tentang siapa James Bond terbaik versi kami bertiga. Oleh karena concern akan umur dan kedewasaan, saya sendiri baru menonton film James Bond ketika berusia akhir 30-an, sebuah usia yang tepat untuk bisa menikmati sebuah film tanpa terpengaruh mentah-mentah olehnya.

Menurut kedua orang tua saya, dan saya sepakat dengan mereka, James Bond terbaik adalah Sean Connery. Mendiang Sean Connery memiliki finesse paling baik, sebuah elegansi yang tipikal seorang agen rahasia berkebangsaan Inggris yang berpendidikan tinggi dan pandai menginfiltrasi musuh, yang tidak dimiliki oleh lima orang aktor lainnya. 

Aktor pemeran James Bond yang menduduki peringkat dua di mata kami adalah Pierce Brosnan, walaupun dia tidak memiliki classiness yang mendekati atau sepadan dengan Connery. Peringkat ketiga di mata kami adalah Daniel Craig, yang mendobrak citra seorang English gentleman. Daniel Craig adalah citra baru dari James Bond yang brutal, sangat fisikal (baca: paling macho dibandingkan aktor lain), dan loyal.

Loyal bagaimana yang dimaksud? Soal wanita. Dulu Sean Connery menggambarkan James Bond yang mata keranjang. Orang tua saya sampai bercanda, James Bond jaman dulu tidak bisa tenang kalau lihat wanita cantik. Begitu AIDS menjadi masalah kesehatan global dan gonta-ganti pacar/pasangan menjadi sebuah isu, film James Bond pun beradaptasi. 

Mulai dari James Bond yang diperankan oleh Pierce Brosnan hanya ada maksimal dua love interest dari agen rahasia ini di dalam setiap film. Coba bandingkan dengan love interest di film-film James Bond sebelumnya. Wah, angka ini bisa dua kali lipat! Bagaimana dengan di film "No Time to Die"?

Kabarnya love interest-nya masih berlanjut dari instalasi film sebelumnya "Spectre" (2015), yaitu Léa Seydoux yang berperan sebagai Dr. Madeleine Swann. Ada harapan pada ending dari film terakhir Daniel Craig ini bahwa James Bond pada akhirnya akan melabuhkan hati pada satu orang wanita. Eciyeh, kita tunggu saja, hehehe.

Fim-film James Bond sangat memanjakan mata dari segi visual. Setting-nya banyak berganti mulai dari kota besar sampai pesisir sepi, hutan lebat sampai lembah bersalju. Peralatan yang dia gunakan membuat kita tercengang: jam tangan yang bisa menjadi bom, pulpen yang bisa menjadi senjata, dan sebagainya, dan seterusnya.

Belum lagi pilihan kendaraannya: Aston Martin! Dikabarkan Aston Martin akan memeragakan empat model mobilnya (V8 Vantage, DB5, DBS Superleggera, Valhalla), dan sudah 3 unit yang hancur karena proses syuting. Wow!

Ah, saya sungguh menanti-nantikan film James Bond "No Time to Die" di teater atau platform lainnya. Anda juga?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun