Namun sebagai penulis obituari, kita harus tahu hal-hal melampaui informasi pribadi itu.
Mendiang adalah orang seperti apa, kekuatan dan kelemahan pribadinya (tak perlu membahas kelemahannya secara mendetail, cukup untuk menunjukkan bahwa dia adalah manusia biasa), minat dan bakatnya, kesan yang dia tinggalkan di benak orang-orang yang mengenalnya, semua itu adalah hal-hal yang tidak mudah dilupakan orang.
Sebuah artikel yang saya baca beberapa tahun lalu bahkan menyarankan seorang penulis obituari untuk mewawancarai musuh dari orang yang berpulang, untuk mendapatkan gambaran yang jujur dan sebenarnya tentang karakter dan kepribadiannya.
Saya tentu saja menentang pendekatan ini.
Jika mendiang dan musuh itu adalah musuh sekaligus teman, maka mungkin ada sisi baik dari mendiang yang tidak pernah diketahui oleh banyak orang yang bisa digali.Â
Namun jika mendiang dan musuh itu adalah musuh bebuyutan, maka saya yakin membicarakan keburukan seseorang yang telah meninggal adalah tidak etis dan tidak bermoral.
Cara terbaik mengenal seseorang adalah dengan mendapatkan informasi dari keluarga mendiang, dari orang-orang terdekatnya yang seharusnya menghabiskan paling banyak waktu dengannya semasa hidup. Namun hal ini tidak berlaku secara umum.Â
Ada orang-orang yang sangat berdedikasi pada pekerjaan mereka, sehingga atasan dan rekan kerja adalah orang-orang yang paling dekat dan paling mengenal mereka.
Siapa pun itu, entah keluarga atau rekan kerja, seorang penulis obituari harus bisa menemukan orang-orang yang bisa menceritakan dengan lancar tentang kepribadian dan karakter mendiang.
Selain informasi dari orang-orang, seorang penulis obituari juga bisa mendapatkan informasi dari mempelajari benda-benda yang ditinggalkan oleh mendiang. Dari benda-benda yang dia sangat hargai dan sayangi semasa hidupnya. Koleksi kartu pemain basket, misalnya. Atau kartu berlangganan tahunan ke taman hiburan. Mungkin juga koleksi foto vintage yang dia ambil di waktu senggang.
Dengan melihat, memperhatikan, dan mempelajari benda-benda yang sepertinya acak dan tidak saling terkait itu, penulis obituari akan mendapat gambaran bagaimana mendiang menggunakan waktunya.Â