Kunjungan dari Detektif Park yang gagal memecahkan kasus tersebut 30 tahun lalu dan menghilangnya salah satu penyewa apartemen miliknya semakin membuat Pak Shim penasaran. Bersama-sama mereka menyelidiki Dokter Na yang memiliki seorang istri yang cacat dan mereka curigai sebagai pembunuh berantai yang belum tertangkap.
Benang merah antara film ini dengan drama "Tunnel" adalah adanya korban yang selamat. Di dalam drama "Tunnel", korban yang ditandai oleh si pembunuh tidak jadi mati, pindah ke kota lain, dan melanjutkan hidup. Begitu pula dengan di dalam film "The Chase". Memang hanya di dalam drama/film Korea pembunuh dan bekas korbannya bisa bertemu secara "kebetulan" setelah 30 tahun di kota sebesar Seoul. Beneran deh, kadang saya merasa Korea Selatan itu cuma sebesar satu RT karena orang-orangnya ketemu di situ-situ saja.
Ada juga korban yang selamat dari percobaan pembunuhan di dalam drama "Signal", tapi keselamatan dia berujung pada kematian seorang tersangka yang salah dituduh dan kematian seorang wanita muda lain yang kebetulan sedang berada di dekat TKP. Memang mengubah masa lalu tidak membebaskan masa depan dari masalah. Pasti ada konsekuensi yang mengubah nasib manusia-manusia yang melakoni perjalanan waktu itu.
Jadi, mengapa manusia membunuh?
Apakah karena iri hati seperti Kain? Apakah karena cinta/balas dendam untuk orang tuanya seperti Hamlet? Apakah karena kekuasaan seperti Kim Jae Gyu yang membunuh Park Chung Hee, presiden ketiga Korea Selatan yang merupakan seorang diktator? Apakah karena uang seperti banyak kasus yang menghiasi layar kaca kita setiap harinya?
Atau karena bisa dan mau saja?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI