Saju menelikung bosnya dan para tentara bayaran sekaligus. Benar-benar cerdik dan sebenarnya tertebak. Saya dan suami saya yang pernah bekerja dengan orang India cuma bisa tertawa melihat plot twist ini; kami sangat maklum dengan jalan pikiran Saju.
Tentu saja Tyler melawan. Dia dan Ovi kabur dari Saju dan dari polisi kota Dhaka yang tunduk pada Asif. Di sini film "Extraction" mulai terasa mirip seperti instalasi film "John Wick".
Perkelahian dengan tangan kosong, tangkapan kamera dari jarak dekat, dan gore yang berlimpah, semuanya sangat khas Keanu Reeves. Bedanya, Reeves bertarung dengan lincah, sedangkan Hemsworth dengan gumpalan ototnya mengingatkan saya pada buldoser yang sedang membajak sawah.
Yang mengesankan dari film ini adalah kekonyolan yang tidak pada tempatnya. Sewaktu sedang berkelahi dengan Saju, Tyler tiba-tiba tertabrak sedan. Oke lah, lalu lintas di Dhaka memang semrawut. Saju yang hendak membawa lari Ovi kemudian ditabrak oleh truk yang dikemudikan oleh Tyler. Sedan. Truk. Tabrakan. Huh?
Lalu ada tokoh seorang preman muda yang mencoba mengambil hati Asif. Dia sok-sokan memotong jarinya sendiri untuk menunjukkan kesetiaannya. Dia bersumpah akan menghabisi Tyler karena dia merasa dipermalukan di saat mereka berkelahi untuk memperebutkan Ovi. Di penghujung film, si preman muda menembak leher dan "sepertinya" berhasil membunuh Tyler. Setelah memelototi layar TV selama hampir 2 jam, adegan ini membuat kami mengernyit lelah.
"Apaan sih, ga penting banget ...."
Singkat cerita, Tyler yang tertembak menjatuhkan diri ke sungai di perbatasan kota Dhaka. Apakah ia mati? Sepertinya kok tidak. Tyler nampak sekilas di kolam renang yang disambangi oleh Ovi yang telah kembali ke kehidupannya yang normal 8 bulan kemudian.
Bagaimana dengan Saju? Ia tewas dan "sepertinya" uang Mahajan dibawa lari oleh istri dan anak Saju. Apakah ada tindakan lebih lanjut dari Mahajan? Embuh, tidak ada penjelasan yang memadai.
Nik, rekan Tyler di komplotan tentara bayaran, Â membalas dendam atas kematian Tyler dengan cara membunuh Asif di kamar mandi sebuah restoran. Bagaimana Nik bisa keluar hidup-hidup dari situ padahal pengawal Asif berjaga-jaga di luar, itu menjadi misteri buat saya.
Begitu juga dengan tiga kancing paling atas dari kemeja Nik yang tidak pernah terkait dan tali bra-nya yang terekspos jelas. Apakah sutradara mau menonjolkan seorang wanita yang badass melalui film ini? Misteri. Misteri. Misteri.
Begitulah resensi dari film terbaru si Thor, eh maksud saya Chris Hemsworth. Adegan emosional dimana dia mengenang mantan istri dan anaknya yang sudah meninggal pun tak sanggup membuat saya ingin berlama-lama menonton film ini.