Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hari Perempuan Internasional, Jangan Abaikan "Baby Blues"

9 Maret 2020   12:36 Diperbarui: 11 Maret 2020   02:19 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: maternityandinfant.ie

Jika Anda teman dari ibu baru tersebut, ulurkan tangan Anda. Bantu sang ibu dengan memasakkan atau membelikan makanan yang Anda tahu sehat dan bisa meningkatkan produksi ASI untuk sang bayi.

2. Istirahat yang cukup

Kata orang, waktu bayi tidur ibu sebaiknya tidur juga supaya tubuhnya cepat pulih. Banyak ibu baru yang saya tahu, termasuk saya sendiri, tidak mendengarkan nasihat ini. 

Saat bayi tidur kami justru memanfaatkan waktu tenang tersebut untuk mengurus rumah dan anggota keluarga lain. Kami lupa bahwa tubuh dan tenaga kami terbatas.

Ibu baru, mintalah pertolongan jika perlu. Ibu biasa membereskan rumah sendiri? Pasca melahirkan pekerjakanlah ART harian untuk membantu di rumah. Ibu biasa mengantar-jemput sendiri anak dari sekolah dan les? Pasca melahirkan mintalah teman yang rumahnya satu arah untuk membawa anak Ibu pulang.

Minta tolong itu tidak tabu. Minta tolong itu bukti kalau Ibu adalah manusia biasa. Tidak usah memaksakan diri menjadi perempuan super; semua orang juga tahu bagaimana beratnya mengandung, melahirkan, dan mengurus bayi.

Ibu baru perlu tidur/istirahat yang lebih banyak dari biasanya untuk memulihkan kondisi fisik dan menjaga stabilitas mood. Jika Anda mengetahui ibu baru yang kurang tidur/istirahat, tawarkan bantuan supaya ibu baru cepat sehat dan berfungsi normal seperti sedia kala.

3. Minta dukungan dari orang-orang terdekat

Daripada marah-marah dan bad mood tanpa alasan jelas, ibu baru sebaiknya segera memeriksa apakah dirinya mengalami baby blues. Jika ya, komunikasikan hal ini pada orang-orang terdekat, bisa suami, anak, orang tua, atau dokter pribadi.

Mintalah mereka mengerti bahwa Ibu sedang melewati masa-masa penyesuaian yang mungkin lebih sulit dari orang lain. Mintalah mereka mengingatkan Ibu jika mengalami mood swing (marah-marah, sedih, takut, khawatir, dan emosi negatif lainnya) secara berlebihan. 

Mintalah mereka membantu jika Ibu kewalahan dengan tugas rutin sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun