Episode final drama Korea 'Crash Landing on You' mencapai rating tertinggi di sepanjang sejarah tv kabel tvN yaitu sebesar 21.68%. Angka ini mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh drama 'Goblin' (2016) sebesar 20.5%.
Sepanjang sejarah saya menonton drakor (sejak 2016), belum pernah saya melihat drama yang ratingnya begitu diributkan seperti CLoY.
Rating setiap episode dipantau terus oleh netizen. Waktu ratingnya naik, sejagat maya yang bucinnya (bucin = budak cinta, red.) CLoY bersorak gembira. Waktu ratingnya turun, netizen menyalahkan jalan cerita yang lambat, klise yang mirip dengan drakor lain, dan akhir episode yang mulai bisa ditebak. Sungguh, maha benar netizen dengan segala keberisikannya.
Sebenarnya apa sih yang membuat drakor ini begitu populer? Ada dua poin yang ingin saya jabarkan di sini:
1. Propaganda
Drakor CLoY ini propagandanya dari jauh-jauh hari dan konsisten sampai penghabisan. Pertama, tvN memasangkan aktor papan atas Hyun Bin dan Son Ye Jin yang sudah berkali-kali tertangkap kamera paparazzi ketika mereka sedang bersama, dan sudah berkali-kali diterpa gosip pacaran sejak mereka membintangi film 'Negotiation' (2017). Rumor itu tentu saja disangkal oleh kedua belah pihak, walau kita tahu tiada asap kalau tiada api.
Kedua, premis ceritanya pun menjanjikan. Alkisah seorang wanita pengusaha kaya dari Seoul terlibat dalam kecelakaan paragliding yang membuatnya mendarat darurat di Korea Utara. Ia kemudian disembunyikan oleh seorang tentara yang kemudian jatuh cinta padanya. Bagaimanakah akhir perjalanan cinta mereka mengingat situasi geopolitik antara Korea Utara dan Korea Selatan yang cukup pelik?
Setiap episode membangun ketegangan-ketegangan dengan sangat baik. Tidak hanya akting pemeran utama yang selalu ditunggu-tunggu fansnya. Para pemeran pendukung yang pas dan setting cerita yang tak biasa di Korea Utara memang membuat drama ini menarik.
Teknik propaganda yang digunakan akan saya bahas dalam poin ke-2 nanti. Pertanyaan yang lebih penting sekarang adalah: mengapa rating itu penting?
Menurut pengamatan dan pemahaman saya, rating penting karena itu menjadi tolak-ukur sebuah drama laku dalam hal:
1. menjual aktor pemeran
Aktor yang memerankan drama berating tinggi pasti akan ditawari proyek lain selepas drama, misalnya: drama/film lain, reality show, bintang iklan, brand ambassador, goodwill ambassador, dan seterusnya. Dan mereka cenderung mendapat lebih banyak proyek dibandingkan aktor yang membintangi drama berating rendah.
Contoh nyatanya adalah Song Joong Ki. Mantan suami Song Hye Kyo ini menjadi duta Korea Tourism Organization untuk mempromosikan pariwisata Korea Selatan selepas drama 'Descendants of The Sun' (2016). Bukan itu saja, dia menghadiri fashion show di dalam dan di luar Korsel, menjadi bintang iklan mulai dari Pizza Hut, bir Hite, toko baju Top Shop, dan daftar ini terus  berlanjut.
Pokoknya tahun 2016-2018 menjadi tahun saat kita melihat wajah Song Joong Ki di mana-mana. Bisa terbayangkan wajah Hyun Bin dan Son Ye Jin akan terus muncul ke publik setidaknya dua tahun ke depan oleh karena kesuksesan CLoY.
2. menjual apa pun produk yang diiklankan dalam drama itu
Kita semua tahu bahwa drakor itu ladang untuk product placement. Adegan apa pun mempunyai potensi untuk menunjukkan sebuah merk, mulai dari sabun cuci muka, air mineral, restoran (ayo sebutkan drakor populer mana yang tidak menunjukkan restoran Subway), mobil, kosmetik, dan lain sebagainya.
Rating yang tinggi berarti penontonnya banyak. Penonton banyak artinya product exposure dan potential market meluas. Orang bisa tersugesti memakai sebuah produk hanya karena produk itu dipakai oleh aktor kesayangan mereka di dalam sebuah drama.
Pada akhirnya penjualan sebuah produk meningkat dan teknik marketing yang memanfaatkan drakor terbukti efektif. Sebuah reaksi berantai yang dashyat, bukan?
3. menjual kompetensi stasiun TV, sutradara, dan penulis skenario
Penonton tentu akan lebih melirik stasiun TV yang menayangkan drama-drama berating tinggi karena ada jaminan kualitas tersirat di dalamnya. Dari stasiun TV pekerjaan itu dipecah lagi ke order untuk sutradara dan penulis skenario.
Walaupun sutradara CLoY kurang dikenal, penulis skenarionya sudah menelurkan banyak drama yang dibintangi oleh aktor-aktor papan atas dan meraih rating tinggi (Legend of the Blue Sea, My Love from Another Star, The Producers). Keberhasilan satu lagi drama yang dia tulis menjadi jaminan datangnya job lain di masa depan.
Para bucin CLoY punya rasa memiliki yang sangat tinggi terhadap drama ini. Hal ini terbukti dari berbagai ucapan selamat yang muncul lintas media sosial seusai penayangan episode final dan perolehan rating episode 16. "Yes, we did it!", "Congratulations, CLoY team!" menjadi kalimat yang banyak di-posting untuk menunjukkan rasa ikut bersuka cita para penggemar.
Siapa yang paling diuntungkan? Tentu saja aktor pemeran, produsen suatu merk, dan stasiun TV beserta sutradara dan penulis skenario.
Apa yang didapat oleh para bucin CLoY? Rasa bahagia tak terkatakan setiap kali melihat wajah BinJin (begitu panggilan sayang para pemuja mereka) setiap Sabtu dan Minggu selama kurang lebih 3 bulan terakhir.
2. The Power of Visuals
Propaganda yang saya jabarkan di atas bisa berhasil karena kekuatan visual. Teknik yang digunakan adalah dengan terus-menerus membagi foto dan video semua persiapan drama CLoY di berbagai akun sosial media tvN dan para aktornya, mulai dari script reading, keberangkatan ke luar negeri untuk syuting, press conference, dan berlanjut ke eksekusi syuting untuk setiap episode.
Still Cuts (foto) dan BTS (Behind The Scene - biasanya berupa video) menjadi hal yang dinanti-nanti oleh para bucin CLoY, sama dinantinya dengan episode baru setiap Sabtu dan Minggu. Mereka senang melihat proses pengambilan gambar, spontanitas para aktor, dan chemistry di antara para pemain.
Saya sendiri tidak suka melihat SC dan BTS, karena membuyarkan imajinasi saya akan sebuah dunia lain yang sedang ditampilkan oleh drama itu. Jadi biasanya saya puasa melihat Instagram sebelum episode baru ditayangkan, karena spoiler berupa SC dan BTS bisa mengurangi excitement saya menanti-nanti episode baru.
Itu kalau saya lho ya. Beda fans, beda pilihan. Saya lihat setiap kali ada SC dan BTS baru yang di-upload oleh akun resmi tvN atau fotografer mereka yang mengikuti perjalanan CLoY dari awal sampai akhir (Lim Hyo Seon), jumlah view dan like-nya bisa sampai puluhan ribu. Berarti banyak yang suka, kan?
Marketing gimmick CLoY juga sangat cerdas. Dengan membatalkan tayangan sebanyak dua kali (karena kesulitan syuting dan karena libur Lunar New Year) mereka membuat para bucin tambah penasaran. Penasaran berujung ke spekulasi apa yang akan terjadi di episode berikutnya. Akibatnya forum diskusi fans tambah ramai, dan tadaaa ... CLoY menjadi drama yang paling di-Google dan pemeran utamanya menjadi aktor yang paling dibicarakan (atau digosipkan).
Saya benar-benar angkat topi untuk mereka di tvN yang memikirkan secara detail bagaimana membuat drama ini sukses. Cara-cara yang mereka gunakan benar-benar out of the box dan bisa menjadi contoh untuk drama lain dan stasiun TV lain. Walaupun di Korsel sana tvN adalah TV kabel berbayar, ternyata orang-orang masih rela berlangganan karena mutu drama-drama yang mereka produksi.
Opini saya mengenai ending drakor CLoY saya tulis besok-besok saja ya. Setrikaan setinggi Gunung Seorak sudah menunggu.
Finger heart!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H