Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyoal EBY yang Membela Dokter Terawan

10 April 2018   17:27 Diperbarui: 10 April 2018   17:49 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelihatan heroik ya? Menyelamatkan dari apa sebetulnya? Dari "penganiayaan" IDI? Masalah pemecatan dokter Terawan sebenarnya adalah masalah internal IDI yang menjadi heboh karena surat pemecatan tersebut bocor (atau dibocorkan?) ke publik. Dokter adalah praktisi kesehatan yang bertanggung jawab pada masyarakat sebagai pasien, dan dokter di Indonesia adalah anggota dari asosiasi dokter yang beroperasi di wilayah NKRI (IDI untuk dokter umum dan dokter spesialis, PDGI untuk dokter gigi).

Jika asosiasi dokter menenggarai ada pelanggaran, kita serahkan saja mekanisme pengkoreksian pelanggaran itu pada asosiasi yang bersangkutan yang: 1) memang tahu betul ranah keilmuan yang dipermasalahkan, dan 2) menuntut loyalitas dari dokter-dokter anggotanya. Gerakan "save ..." seperti ini membawa masalah yang spesifik tentang profesionalisme menjadi masalah yang melibatkan emosi (dan pendapat) yang tidak perlu, terlihat dari komentar-komentar terhadap berita ini yang kebanyakan melipir kepada ketidakbecusan penguasa (yaelah, kayak ga ada topik lain aja).

Entah kenapa melihat kalimat EBY itu saya jadi teringat setiap superhero di film/buku komik yang dengan gagahnya berkata, "We have to save the world." Huh, dunia yang mana? Dunia yang isinya cuma USA?

Atau dalam hal ini, EBY mau membela rakyat yang mana? Rakyat yang merupakan pasien stroke dan perlu bertemu dokter yang tidak mata duitan? Atau rakyat yang perlu dilindungi dari efek samping obat/metode pengobatan dengan cara dipaparkan terhadap obat/metode pengobatan yang memang sudah melalui uji pre-klinik dan uji klinik?

Eta terangkanlah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun