Menilik rentang usia orang-orang yang berada dalam teater bersama saya kemarin, kalau boleh saya ingin menebak: setengah dari penonton adalah orang-orang muda yang belum pernah main game atau menonton film Tomb Raider yang terdahulu, dan setengah lagi adalah penonton Lara Croft - Tom Raider yang diperankan dua kali oleh Angelina Jolie (2001 dan 2003) dan penasaran dengan Tomb Raider yang diperankan oleh Alicia Vikander (2018).
Ya, di benak generasi 90'an yang menginjak usia remaja di permulaan milenium baru, Lara Croft adalah Angelina Jolie dan Angelina Jolie adalah Lara Croft.
Angelina Jolie sudah bermain film sejak tahun 1982, namun film Lara Croft yang pertama lah yang menaikkan namanya sebagai artis yang mumpuni jika berperan di dalam film laga. Image Angelina Jolie sebagai seorang jagoan dan petualang kembali terulang di dalam banyak film setelah Lara Croft - Tomb Raider. Sebut saja:
- Lara Croft – Tomb Raider: The Cradle of Life (2003), bersama Gerard Buttler
- Mr. and Mrs. Smith (2005), bersama Brad Pitt
- Wanted (2008), bersama James McAvoy
- Salt (2010), bersama Liev Schreiber
- The Tourist (2010), bersama Johny Depp
Film-film aksi tersebut dia bintangi dengan aktor-aktor ternama, dengan hasil penjualan tiket yang rata-rata sukses walaupun mendapat penilaian/review yang beragam dari para kritikus.
Jadi reboot film Tomb Raider mengandung resiko besar, bukan karena urusan jalan cerita (kita tidak pernah bisa berharap banyak pada film aksi yang diangkat dari video game), tapi karena ada keraguan akan kemampuan Alicia Vikander merepresentasikan karakter Lara Croft yang berasal dari game.
Dari sisi fisik, Angelia Jolie lebih cocok karena dia memiliki recognizable shape seperti Lara Croft. Dari sisi latar belakang cerita mengapa Lara Croft terlibat dalam berbagai petulangan, masih ada beberapa kemiripan.Â
Dua karakter Lara Croft yang terpaut 17 tahun ini sama-sama mulai bertualang karena mencari ayah mereka yang menghilang karena terobsesi oleh hal supranatural. Mereka juga sama-sama berhadapan dengan organisasi rahasia: Illuminati untuk dua film terdahulu dan Trinity untuk film tahun ini.
Akan tetapi ..., Alicia Vikander lebih bisa menunjukkan kerapuhan anak yatim-piatu yang menunggu kabar dari ayahnya selama tujuh tahun, yang lebih memilih menyelamatkan ayahnya daripada menyelamatkan dunia dengan cara -yada, yada- menutup akses ke kuburan Ratu Himiko.Â
Dari segi aksi berkelahi dia memang masih kalah dari Angelina yang kelihatan sangat natural memegang senjata, tapi dari situ terlihat kalau karakternya memang tidak begitu siap dicemplungkan ke dalam perjalanan untuk -yada, yada- menyelamatkan dunia. Tujuan utama karakter Lara di dalam film ini, yang dijaga dengan apik sampai akhir film, hanyalah menginginkan kepastian apakah ayahnya masih hidup, atau tidak.
Film Tomb Raider (2018) ini sebenarnya dibuka dengan cukup menarik. Alkisah Lara adalah seorang kurir sepeda yang menyembunyikan latar belakangnya dari keluarga kaya. Sebuah perlombaan sepeda dimana dia menjadi "rubah" yang dikejar kurir-kurir sepeda lain untuk mendapatkan uang sebesar 600 Pounds, membuat dia berurusan dengan polisi dan harus bertemu kembali dengan Ana Miller, pegawai ayahnya yang ditugaskan mengawasi Lara selama ayahnya menghilang.
Adegan kejar-kejaran dengan sepeda mengingatkan saya pada film Premium Rush (2012)yang dibintangi Joseph Gordon-Levitt. Film ini sangat bagus dan sangat saya rekomendasikan untuk pecinta film aksi-thriller. Ceritanya sederhana, tapi eksekusinya brilian dan pace-nya tepat, dengan ending yang membuat senang semua orang.