Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mempertanyakan Kelogisan Cerita Drama Korea

1 Desember 2017   11:17 Diperbarui: 1 Desember 2017   13:05 4040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beneran deh, KENAPA? Waktu sedang mengobrol ngalor-ngidul tentang topik ini, seorang teman saya berkata, bagaimana mungkin tidak jatuh cinta kalau teman serumah kita seganteng Lee Min Ho? Saya tertawa lebar sambil bilang, bisa jadi, tapi sering kali kita tidak bisa memilih tampang orang-orang yang harus/memilih tinggal satu rumah dengan kita. Tinggal bersama orang lain di dalam suatu ruang dan waktu perlu trik tersendiri; bentrokan kepribadian dan kebiasaan kemungkinan besar akan terjadi tanpa memandang jenis kelamin maupun kecakepan/kecantikan teman serumah.

Kita lebih bisa mentolerir bentrokan kalau kita tinggal dengan anggota keluarga karena ada hubungan darah dan keterbatasan pilihan, tapi tinggal dengan anggota keluarga besar atau bahkan orang asing tentunya lebih rumit dan lebih menantang. Contohnya saya, saya seorang penyendiri dan perlu ruang privat. Sebisa mungkin saya tidak berbagi kamar tidur dengan orang lain, dan saya tidak terlalu suka kalau ada orang-orang selain anggota keluarga inti berkeliaran di rumah saya.

Tiga belas tahun lalu saya tinggal dalam satu apartemen dengan seorang teman kuliah selama enam bulan dan rasanya seperti neraka. Kami datang dari latar belakang yang berbeda dan memiliki karakter dan kebiasaan yang juga berbeda jauh. Teman itu berasal dari keluarga kaya-raya pemilik ladang minyak di Iran. Dia selalu punya seorang asisten pribadi yang menemani dan mengurus kebutuhannya. Dia tidak pernah membersihkan apa pun seumur hidupnya sebelum dia tinggal di apartemen yang sama dengan saya. Sedangkan saya sudah terbiasa membersihkan dan membereskan rumah karena keluarga saya berhenti mempekerjakan pembantu begitu saya beranjak usia delapan tahun.

Saya dan dia berdebat soal banyak hal kecil, seperti: 1) pembalut wanita bekas pakai yang "ketinggalan" di kamar mandi (tebak deh itu punya siapa), 2) remah-remah roti atau makanan apa pun yang selalu "ketinggalan" di meja setiap kali dia selesai makan (dan tidak pernah dibersihkan walaupun saya sudah berulang kali minta tolong), dan banyak hal lainnya.

Tinggal bersama orang lain itu seperti berjudi. Kalau kita menemukan teman serumah yang bisa selaras dengan kita, rasanya seperti dapat jackpot dan kita semua bisa hidup bahagia selamanya. Tapi kalau karakter dan kebiasaan kita sering bentrok, lama-kelamaan kita akan lelah untuk selalu bersikap toleran dan pengertian. Bahkan tampang cakep/cantik teman serumahmu tidak bisa mencegahmu untuk muntah jika melihat wajahnya karena banyak hal dari dirinya yang membuat kamu sebal!

Memang benar, tinggal serumah dengan pria cakep (seperti di dalam drama-drama Korea) bisa membuat hati bergetar dan akhirnya jatuh cinta. Namun akankah degup itu tetap ada kalau si pria cakep suka mengupil di meja makan, tidak pernah mau mencuci piring yang dia pakai, selalu menyalakan AC padahal dia sudah meninggalkan rumah dan membuat tagihan listrik membengkak tak karuan? Kalau saya sih, mustahil untuk menyukai atau jatuh cinta pada teman serumah seperti itu, SECAKEP APAPUN DIA. Jatuh cinta pada teman serumah adalah ide yang kelewat romantis dan tidak masuk akal yang hanya cocok untuk cerita dongeng, yah seperti cerita drama Korea.

 

2. Waktu karakter-karakter drama berciuman untuk pertama kalinya.

Mereka yang sering menonton drama Korea pasti bisa menebak klimaks dari jumlah episode yang umumnya dimiliki oleh sebuah drama (16 atau 20 episode). Jika drama itu memiliki 16 episode, nantikan pengakuan perasaan cinta dan ciuman pertama pada episode ke-7 dan ke-8. Jika drama itu memiliki 20 episode, nantikan pengakuan perasaan cinta dan ciuman pertama pada episode ke-9 dan ke-10. Nah, bicara tentang ciuman pertama, mungkin tidak dalam kehidupan nyata untuk mencium atau dicium oleh gebetan walaupun belum resmi berpacaran?

Dalam cerita drama Korea, karakter-karakternya sedang dalam tahap pendekatan untuk mengenal satu sama lain lebih jauh dan belum resmi berpacaran. Pantaskah mencium untuk menunjukkan rasa sayang tapi tidak (atau belum) ada kepastian hubungan apa yang sedang dijalani? Pertemanan kah atau pacaran kah? Apa si pria kira semua wanita gampangan?

Tapi eh tapi, ciuman pertama seperti di dalam drama-drama Korea kan romantis, bikin hati bergetar dan berbunga-bunga, kata teman saya. Kalau itu terjadi pada kamu apakah kamu akan diam saja, saya tanya balik. Ciumannya mungkin terasa mendebarkan, tapi coba bayangkan pria itu secara serampangan melakukan hal yang sama pada wanita-wanita lain, termasuk dirimu, karena dia tidak menjanjikan atau berkomitmen apapun pada wanita manapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun