Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Furnitur untuk Rumah: Beli Jadi atau Bikin Custom?

19 Oktober 2017   10:39 Diperbarui: 20 Oktober 2017   07:39 2340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah selesai menempuh pendidikan di sekolah, kebanyakan dari kita akan mulai mencari pekerjaan dan berburu tempat tinggal untuk diri kita sendiri. Jenis tempat tinggal ada bermacam-macam, seperti: kamar kos, apartemen, rumah petak, rumah kompleks, dll. Tempat tinggal itu bisa disewa atau dibeli, bisa berbentuk vertical housing atau landed house, bisa semi-furnished atau full-furnished atau kosong sama sekali. 

Membeli furnitur menjadi sebuah keharusan karena kita memerlukan produk untuk menyimpan barang-barang milik kita. Saat hendak mengisi rumah dengan furnitur, pertanyaan seperti ini sering hinggap di kepala: mending beli produk jadi atau bikin produk custom ya?

Keputusan untuk membeli produk jadi atau membuat produk sesuai pesanan akan tergantung beberapa faktor:

1. Jangka waktu tinggal di suatu tempat

Jika kamu memiliki pekerjaan yang mengharuskanmu sering berpindah lokasi dan akhirnya berpindah tempat tinggal, maka membeli produk jadi adalah pilihan yang lebih efektif. Lain halnya jika kamu sudah menikah, berkeluarga, dan menetap di satu tempat. Membeli produk custom mungkin pilihan yang lebih hemat dan lebih bijaksana secara jangka panjang, karena bisa mempertimbangkan pertumbuhan jumlah dan kebutuhan masing-masing anggota keluarga.

2. Budget

Sebelum membeli produk furnitur yang: 1) berukuran besar, 2) digunakan dalam jangka waktu lebih dari 5 tahun, 3) sulit untuk di-dispose, seperti lemari pakaian, lemari buku, dan kitchen set, hitunglah budget berdasarkan harga jual produk ditambah faktor-faktor lain seperti keunikan/kecocokan design dengan kebutuhanmu, ketersediaan jasa pengiriman dan instalasi, dan ketersediaan jasa servis. Produk custom bisa berharga lebih mahal karena design-nya yang tidak pasaran dan kamu jadi dapat akses ke bengkel untuk memperbaiki furnitur yang rusak atau meng-upgrade furnitur yang usang.Di sisi lain, produk jadi bisa berharga lebih mahal kalau produk tersebut diimpor utuh dari luar negeri.

Membeli produk jadi atau produk custom sebenarnya hanya memiliki dua asas:

1. Kenali dirimu sendiri

Kamu lebih suka menggantung daripada melipat baju? Beli lemari pakaian dengan space yang besar untuk batangan penggantung baju. Kamu tidak suka/jarang membersihkan rumah? Jangan memilih furnitur dengan finishing berserat yang cenderung sulit dibersihkan; pilihlah furnitur dengan finishing duco atau HPL glossy yang lebih mudah dilap. 

Dan jangan membeli lemari buku dengan rak terbuka; belilah lemari dengan pintu tertutup untuk meminimalkan debu yang masuk ke dalam lemari. Seisi rumahmu memiliki tinggi badan rata-rata namun kamu ingin lemari buku yang tingginya mencapai plafon? Letakkan tangga dekat dengan atau integrasikan tangga dengan design lemari buku supaya barang-barang yang berada di rak atas lemari masih dapat diakses dan tidak terlupakan gara-gara sulit dijangkau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun