Keindahan dari Kabupaten Banyuwangi yang sering disebut sebagai the Sunrise of Java ini seakan tidak pernah habis jika diceritakan, baik keindahan alamnya, budayanya dan keasrian kotanya. Â Kabupaten yang terletak di bagian paling timur dari Pulau Jawa ini menawarkan begitu banyak keindahan yang akan sangat memanjakan mata dan menenangkan hati.
Tidak heran Banyuwangi sangat sering dikunjungi oleh para wisatawan asing dari berbagai belahan dunia. Selain itu, lokasinya yang berdekatan dengan Pulau Dewata menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan. Para pelancong seolah dimanjakan dari awal menginjakkan kaki ke Banyuwangi dengan kebudayaan yang melekat, penduduk yang super ramah dan  keindahan alam yang tersaji di dalamnya.
Seperti yang telah diketahui oleh banyak orang bahwa Banyuwangi terkenal dengan pantai-pantainya yang indah dan mempesona. Salah satu yang bisa disebut sebagai surga pantai banyuwangi adalah Pantai Teluk Hijau. Sekilas mengenai pantai ini, Pantai Teluk Hijau berada di dalam wilayah Taman Nasional Meru Betiri.
Sangat perlu diketahui bahwa Banyuwangi dikeliligi oleh beberapa Taman Nasional yaitu Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Meru Betiri, dan Taman Nasional Alas Purwo. Pantai ini terletak dalam wilayah Taman Nasional Meru Betiri yang pantainya terkenal sebagai tempat pendaratan penyu untuk bertelur selama beberapa bulan dalam setahun.
Mendengar kata Teluk Hijau mungkin sedikit membingungkan, karena bagaimana mungkin teluk akan berwarna hijau. Namun rasa penasaran dan ragu-ragu tersebut akan sirna ketika kita menginjakkan kaki ke pantai tersebut.
Hamparan pasir putih yang bersih, pesona hutan yang asri, pemandangan lautan yang menyejukkan, dan warna laut yang mengalami gradasi dari hijau ketika dekat bibir pantai menjadi kebiruan di bagian tengahnya menambah keindahan yang disajikan.
Selain menawarkan pesona pantainya, Teluk hijau juga memiliki air terjun musiman yang bisa dinikmati setelah kita puas bermain air di pantai. Namun, apabila bukan musimnya maka air terjun tersebut akan terlihat kering, tapi jangan terburu bersedih karena pemandangan hutan dan pantainya sudah sangat mumpuni untuk bisa memanjakan mata anda.
Dengan kapal, akan memberikan kesan tersendiri pada diri sendiri karena ombak yang cukup besar namun kita juga disuguhi oleh indahnya pemandangan dari lautan dan garis pantai dari Taman Nasional Meru Betiri ini. Apabila menggunakan kapal setidaknya membutuhkan waktu kurang lebih 30-45 menit hingga sampai Pantai Teluk Hijau.
Berbeda apabila anda sesorang yang memiliki jiwa petualangan yang tinggi, suka dengan suasana hutan, dan ingin melihat satwa-satwa yang berada di dalam Hutan Taman Nasional Meru Betiri ini. Maka transportasi darat adalah solusinya, namun perlu diperhatikan karena medan yang cukup sulit maka disarankan untuk menyewa jeep yang disediakan di Desa Sarongan.
Hal ini untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan di dalam hutan. Para driver jeep ini sudah sangat berpengalaman menjelajah jalanan di Hutan Meru Betiri sehingga rasa khawatir bisa berkurang. Saat pertama memasuki wilayah hutan kita sudah disuguhkan dengan ketenangan dari hutan dan disambut oleh beberapa satwa liar seperti Elang, Ayam Hutan, Monyet Ekor Panjang, dan lain-lain.
Keasyikan perjalanan ini tidka berhenti disitu, namun juga sensasi ketika mobil jeep melaju dan membelah sungai hal ini sudah seperti membayangkan petualangan-petualangan yang biasa di lakukan oleh para kru National Geographic. Menantang, seru, dan membuat ketagihan itulah beberapa kata yang bisa menjelaskan perjalanan menuju Pantai Teluk Hijau ini.
Perjalanan dari Rajegwesi sampai jalan masuk ke Teluk Hijau membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam perjalanan tergantung dari kondisi jalan, cuaca, keahlian dan keberanian driver. Tanda yang paling mencolok dari jalan masuk ke Pantai  Teluk Hijau ini adalah adanya warung kecil di sebelah kanan dan adanya papan bertuliskan Pantai Teluk Hijau yang dibuat oleh BKSDA  yang menaungi Taman Nasional ini.
Jarak dari jalan masuk menuju ke Pantai Teluk Hijau kurang lebih 1,5 kilometer. Saat masuk kita akani disuguhi pemandangan pohon-pohon besar nan hijau yang sejuk, namun kita perlu berhati-hati karena jalannya yang masih tanah dan rawan longsor apabila musim hujan tiba.
Selain keadaan alamnya kita juga patut berhati-hati dengan barang bawaan kita karena akan banyak monyet-monyet yang akan berkumpul dan berdatangan di sekitar anda. Setelah melewati lebatnya hutan maka kita sampai di Pantai pertama yaitu Pantai Batu. Pantai ini sarat dengan batu-batuan yang banyak berada di bibir pantainya, unik memang dan untuk anak muda sekarang bisa dibilang ini adalah tempat yang instagramable.
Setelah tiba melewati Pantai Batu dan melewati hutan sedikit lagi, maka sampailah kita ke Pantai Teluk Hijau yang menyuguhkan pemandangan yang indah, sejuk, dan menenangkan. Perlu diketahui di Pantai ini tidak ada toilet maupun warung, jadi sebelum masuk ke dalamnya harap persiapkan perbekalan masing-masing tetapi apa yang dibawa masuk tetap harus dibawa keluar terutama sampah-sampah.
Hal ini agar kebersihan dan keindahan pantai tetap terjaga. Tidak ada pengawas yang akan menanyai masalah sampah di sini jadi hal ini murni dari kesadaran dari individu. Jadi sebagai manusia yang berakal dan berakhlak sebaiknya kita tidak meninggalkan sampah apapun di alam, tidak hanya di sini namun juga di tempat lain.
Kembali ke masalah Pantai Teluk Hijau, pantai ini juga termasuk spot yang instagramable. So, persiapkan perbekalan kamera kalian ya jika berkunjung ke sini. Banyak hal yang bisa kita lakukan di sini seperti berfoto bersama, ber-swa foto, duduk tenang di karang, mandi di air laut sampai hanya tidur-tiduran di pantai.
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada air terjun di sini, yang tergolong musiman jadi bisa dimanfaatkan untuk mandi setelah berpuas mai air di pantai ini. Barang-barang yang di bawa juga harus disimpan hati-hati mengingat disekitarnya adalah hutan dan banyak monyet-monyet yang mengincar barang-barang anda. Jadi harus waspada sembari menikmati kenikamtan alam.
Kurang lebih seperti itulah gambaran dari Pantai Teluk Hijau dan segala di dalamnya. Namun, penjelasan ini saya rasa masih sangat kurang, karena jika anda ingin  mengetahui keindahan sebenarnya dari Pantai ini saya sarankan anda harus segera menentukan tanggal dan dana yang cukup untuk bepergian ke sini. Jadi, mari kita berwisata untuk menghilangkan penat dari kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H