Mohon tunggu...
Rijal Muhyidin
Rijal Muhyidin Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa Teknik Informatika UNSIQ NIM 2020150009

I'm Spiderwar

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sumber dan Penyebab Kerusakan Laut di Indonesia

11 Januari 2021   17:19 Diperbarui: 11 Januari 2021   17:21 3576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Sergey Tokmakov, Esq dari Pixabay

Seperti yang kita ketahui, sumber kehidupan yang paling banyak ada di laut. Faktanya hampir 94 persen kehidupan di bumi berada di air. Oleh sebab itu, laut merupakan tempat bagi seluruh jenis makhluk hidup seperti ikan, terumbu karang, dan masih banyak lagi. Sehingga sepatutnya kita jaga bersama-sama.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terkenal dan terdiri dari banyak pulau kecil maupun besar yang dipisahkan oleh lautan yang sangat luas. 

Oleh karena itu, Indonesia disebut juga negara maritim menjadikan Indonesia kaya akan sumber daya lautnya. Banyak jenis ikan dan terumbu karang yang hidup di perairan Indonesia. 

Suhu dan iklim yang tidak ekstrem menjadi pendukung beragamnya ikan dan tumbuhan. Hal itu membuat banyak masyarakat di negeri ini berprofesi sebagai nelayan.

Namun karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran, tak sedikit nelayan menangkap ikan menggunakan bom ikan. Memang hasil yang didapatkan dari penangkapan ikan dengan cara ini sangat banyak, tapi hal itu dapat merusak ekosistem laut yang ada dan cukup parah bahkan tidak disebabkan oleh bom ikan saja.

Di Indonesia sendiri, sampah plastik merupakan masalah yang jika kita bicarakan tidak ada habisnya. Setiap tahunnya sebanyak 3,22 ton sampah plastik dihasilkan dan tidak terkelola dengan baik. 

Dan sekitar 0,48 sampai 1,29 ton diduga mencemari laut. Faktanya sangat mengejutkan, Indonesia merupakan negara dengan urutan nomor 2 di dunia dengan konsumsi sampah plastik terbanyak di lautan. 

Hal ini terjadi karena  kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. 

Masih banyak yang membuang sampah di sungai dan selokan-selokan, sehingga mengalir jauh sampai ke laut. Mungkin sebagian dari kita ada yang pernah mendengar ataupun melihat berita tentang seekor penyu yang hidungnya tersangkut sedotan plastik. Kejadian seperti itulah yang sebenarnya membuat hati miris.

Sumber : Pixabay
Sumber : Pixabay

Tak sampai di situ, pencemaran plastik di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini terjadi karena pertumbuhan minuman dengan botol plastik sekali pakai terus meningkat. 

Minuman-minuman itu sering kita jumpai di toko-toko ritel. Jika tidak dibarengi dengan sistem pengolahan yang benar maka 10 tahun ke depan laut kita akan penuh dengan sampah plastik.

Ancaman kerusakan ekosistem laut juga datang dari pencemaran limbah industri. Banyaknya aktivitas industri baik industri makanan dan minuman, pakaian, maupun industri lainnya yang tidak mempunyai sistem pembuangan limbah yang baik dapat berakibat tercemarnya laut.

Polutan atau bahan cemar tersebut jika masuk ke dalam tubuh maka akan berakibat buruk bagi manusia. Misalkan kita makan ikan atau udang dari laut yang tercemar, maka dampak yang ditimbulkan sangat besar bagi kesehatan tubuh kita. 

Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah logam berat. Banyak manusia yang meninggal dunia diakibatkan oleh mengonsumsi makanan yang mengandung logam berat di dalamnya.

Kerusakan laut merupakan suatu masalah dan ancaman yang harus benar-benar ditangani dengan sungguh-sungguh. Untuk itu, kita semua tahu apa itu kerusakan laut, apa penyebabnya, bagaimana terjadinya serta solusi apa yang harus kita lakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Sumber : Pixabay
Sumber : Pixabay

Sebagai contoh mudah bagi kita untuk menanggulanginya ialah sadar dengan membuang sampah pada tempatnya, menggunakan barang yang bisa dipakai berkali-kali, serta menjaga kebersihan lingkungan. 

Dan kita harus mendukung program-program pemerintah yang berkaitan dengan pelestarian ekosistem baik ekosistem darat maupun ekosistem laut. Sudah seharusnya kita meninggalkan hal-hal yang merugikan alam seisinya demi kelangsungan hidup anak cucu kita kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun