oleh Muhammad Rijalul Fikri Al-Amin, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Dalam menyongsong Pemilu 2024, Presiden Ir. Joko Widodo memberikan amanah yang signifikan kepada para kontestan pemilu agar menjalankan kampanye yang sehat dan berkualitas. Indonesia telah menempati posisi sebagai "Flawed Democracy" berdasarkan pengukuran EIU Democracy Index dengan sejumlah variabel demokrasi yang dinilai baik, namun masih terdapat area perbaikan seperti kebebasan berekspresi, aturan hukum, dan budaya politik.
Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto, menyoroti bahwa budaya politik, khususnya terkait politik identitas, merupakan variabel yang perlu diperbaiki menuju Pemilu 2024. Pemerintah dan lembaga terkait menginginkan Indonesia sebagai negara dengan demokrasi yang matang, mengedepankan ide dan gagasan dalam kampanye politik serta menolak politik identitas yang berpotensi memecah belah bangsa.
Salah satu hal penting adalah peran pemuda dalam mengubah dinamika politik Indonesia, terutama dalam memanfaatkan dunia digital. Teknologi informasi menjadi alat yang kuat bagi pemuda untuk merubah pola politik, memperkuat demokrasi, serta memperjuangkan kampanye yang lebih berkualitas.
Dalam perspektif ini, Seminar Nasional PPRA 63 Lemhannas RI menjadi panggung penting yang menyoroti pentingnya keterlibatan pemuda dalam mendorong transformasi politik. Narasumber dan peserta, termasuk perwakilan DPR RI, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, serta Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia, menggarisbawahi peran pemuda sebagai ujung tombak dalam menjadikan politik Indonesia lebih inklusif dan berintegritas.
Pentingnya pemuda dalam mengubah wajah politik Indonesia terletak pada kemampuannya untuk menghindari politik identitas, mengedepankan ide dan gagasan, serta menggunakan teknologi informasi untuk memperkuat kampanye yang berkualitas. Peran mereka dalam menyebarkan pesan-pesan positif, menolak politik identitas, dan memperjuangkan ide-ide yang progresif menjadi tonggak dalam membentuk demokrasi yang matang di Indonesia
Pemuda Indonesia merupakan kekuatan yang tak terbantahkan dalam menjalani peran kunci dalam dunia digital. Mereka memiliki akses yang luas terhadap teknologi, memungkinkan mereka untuk menjadi agen perubahan yang signifikan dalam dunia politik. Melalui media sosial, pemuda mampu menyebarkan informasi, memobilisasi dukungan, serta membentuk opini publik yang kuat.
Namun, tantangan yang dihadapi oleh pemuda dalam transformasi politik tidaklah mudah. Kemajuan teknologi juga membuka pintu bagi penyebaran informasi palsu atau hoaks, yang dapat mengganggu proses politik yang sehat. Oleh karena itu, literasi digital dan kritisisme informasi menjadi keterampilan yang sangat penting bagi pemuda dalam menyaring dan memahami informasi sebelum menyebarkannya lebih jauh.
Peran masyarakat sipil juga penting dalam memberikan dukungan kepada pemuda untuk memastikan terciptanya politik yang inklusif, berintegritas, dan berbasis ideologi. Keterlibatan pemuda dalam organisasi sosial, keagamaan, atau kegiatan masyarakat lainnya juga merupakan cara efektif untuk mendukung demokrasi yang lebih kuat.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga terkait, dan pemuda menjadi kunci penting dalam mengatasi tantangan politik identitas. Pendidikan politik yang baik dan penyuluhan tentang bahaya politik identitas dapat memberikan landasan yang kokoh bagi pemuda untuk memahami urgensi dan dampak negatif dari politik identitas terhadap keutuhan bangsa.
Melalui upaya bersama ini, pemuda Indonesia dapat menjadi kekuatan positif dalam mengubah lanskap politik tanah air. Dukungan kepada pemuda untuk terus berperan aktif dalam mendorong wacana yang memajukan dan menolak politik identitas akan membantu Indonesia mencapai demokrasi yang lebih matang.
Kesimpulannya, melalui peran kunci pemuda dalam dunia digital, transformasi politik Indonesia menuju arah yang lebih inklusif, berintegritas, dan berbasis ideologi dapat terwujud. Dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat untuk menyebarkan ide dan gagasan yang konstruktif, pemuda mampu merubah dinamika politik menuju sebuah demokrasi yang lebih kuat dan bermartabat.
Pemuda sebagai garda terdepan dalam menghadapi perubahan politik juga menjadi cerminan bagi Indonesia ke depan. Dengan penerapan prinsip demokrasi yang sehat, adil, dan inklusif, mereka dapat menjadi tonggak utama dalam memastikan Indonesia menjadi negara yang berdaulat, stabil, dan demokratis.
Metode kampanye politik yang dijalankan oleh Calon Presiden Anies Baswedan,Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto mencerminkan pendekatan yang berbeda dalam menyampaikan gagasan dan pesan kepada publik. Ketiga tokoh ini memanfaatkan dunia digital sebagai platform utama untuk berkomunikasi dengan pemilih, khususnya kalangan pemuda. Namun, pendekatan yang diterapkan oleh Anies Baswedan, yang lebih menekankan pada gagasan dan program, cenderung memberikan dampak yang lebih efektif dan edukatif bagi pemuda di Indonesia.
Bapak Anies Baswedan telah dikenal karena kampanyenya yang kuat dalam penyampaian gagasan-gagasan konstruktif dan inovatif. Dalam strategi kampanyenya, dia fokus pada pembahasan isu-isu aktual yang berdampak langsung pada masyarakat. Anies cenderung mengedepankan gagasan-gagasan konkrit terkait kebijakan publik, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Pendekatannya yang lebih terfokus pada solusi dan ide memberikan kesan yang positif terhadap proses politik yang sehat.
Di sisi lain, Prabowo Subianto juga memanfaatkan media sosial dan platform digital dalam kampanyenya. Namun, pendekatannya cenderung lebih pada serangan terhadap kebijakan pemerintah dan penekanan pada kritik terhadap keadaan yang ada. Meskipun kritik bisa menjadi bagian penting dari proses demokrasi, pendekatan yang kurang fokus pada gagasan-gagasan konstruktif dan lebih pada kritik politik cenderung kurang memberikan solusi yang jelas bagi masyarakat.
Bagi pemuda di Indonesia, khususnya mereka yang melihat calon presiden dari dunia digital, pendekatan yang berorientasi pada gagasan dan solusi seperti yang diterapkan oleh Anies Baswedan dapat memberikan dampak yang lebih positif. Pemuda cenderung mencari inspirasi dari gagasan-gagasan yang membangun, inovatif, dan relevan dengan isu-isu yang mereka hadapi sehari-hari. Pendekatan ini membuka ruang diskusi dan refleksi yang lebih dalam, yang pada gilirannya dapat mengedukasi mereka secara lebih baik tentang politik, tata kelola pemerintahan, dan proses demokrasi yang sehat.
Pemuda yang terbiasa dengan informasi dari dunia digital cenderung lebih terpengaruh oleh pesan-pesan yang konstruktif dan solutif. Mereka mencari visi dan program nyata yang membawa perubahan positif bagi negara. Oleh karena itu, pendekatan yang menonjolkan gagasan dan program yang konkret, seperti yang dilakukan oleh Anies Baswedan, lebih cenderung untuk diterima dan memberikan dampak yang lebih signifikan dalam perspektif pemuda yang aktif dalam melihat capresnya dari dunia digital.
Pemuda Indonesia memiliki peran krusial dalam menentukan masa depan bangsa. Dalam menentukan pilihan calon pemimpin, pemuda harus mempertimbangkan dengan cermat jejak rekam dan perilaku dari para calon tersebut. Untuk itu, berikut beberapa langkah yang efektif dan kritis dalam menganalisis calon pemimpin:
Penelitian Mendalam: Sebagai pemilih, pemuda harus melakukan riset menyeluruh terkait sejarah, visi-misi, kebijakan, dan kinerja masa lalu calon pemimpin. Menggali informasi dari sumber-sumber terpercaya seperti catatan resmi, pidato, atau tindakan yang dilakukan selama menjabat adalah kunci.
Analisis Kritis: Pemuda harus menganalisis program yang ditawarkan oleh calon pemimpin dengan kritis. Mereka perlu bertanya, apakah program ini realistis, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat diimplementasikan dengan baik?
Partisipasi Aktif: Pemuda harus aktif dalam mengikuti debat, diskusi, dan forum-forum politik untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas tentang calon pemimpin. Hal ini akan membantu memahami lebih dalam bagaimana para kandidat menghadapi berbagai isu dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa.
Namun, sangat penting bagi pemuda untuk tidak golput. Tindakan golput dapat membawa dampak yang berbahaya karena suara yang tidak digunakan memiliki potensi besar untuk "dicuri" oleh kepentingan politik tertentu. Golput juga berarti mengurangi legitimasi proses demokrasi dan memungkinkan suara mayoritas yang seharusnya ada untuk tidak terwakili dengan baik.
Mengajak pemuda untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijaksana adalah penting. Mereka harus memahami bahwa suara mereka memiliki kekuatan untuk membentuk arah perubahan dalam politik dan kebijakan negara. Mendorong pemuda untuk tidak golput juga melibatkan memberikan pemahaman bahwa setiap suara memiliki nilai dan penting untuk menentukan masa depan negara.
Jika pemuda merasa belum menemukan calon yang sesuai dengan harapan, mereka dapat memilih opsi lain seperti golput yang tidak hanya berpotensi membahayakan kestabilan demokrasi tetapi juga memperlemah suara mereka dalam menentukan masa depan negara. Oleh karena itu, penting bagi pemuda untuk aktif, kritis, dan bijaksana dalam menentukan pilihan politik mereka, serta memanfaatkan hak suara mereka dengan penuh pertimbangan.
Dalam era digital yang semakin berkembang, peran pemuda dalam transformasi politik Indonesia tidak dapat diabaikan. Pemuda memiliki akses yang luas terhadap informasi, terutama melalui media sosial dan internet. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk berperan aktif dalam proses politik, terutama dalam memilih pemimpin masa depan.
Transformasi politik Indonesia saat ini memerlukan partisipasi aktif dari generasi muda. Dengan informasi yang tepat, sikap kritis, dan kesadaran akan pentingnya menggunakan hak suara, pemuda dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam membangun masa depan negara.
Perubahan yang diinginkan dalam politik Indonesia haruslah dilandasi oleh gagasan dan ide, bukan oleh politik identitas yang memecah belah. Penting bagi pemuda untuk mengevaluasi metode kampanye yang berfokus pada gagasan dan visi dari para calon pemimpin. Melalui proses ini, mereka akan dapat memilih calon pemimpin yang benar-benar mewakili kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan langkah-langkah yang teliti, kritis, dan penuh kesadaran akan dampaknya, pemuda dapat melangkah maju sebagai garda terdepan dalam menciptakan perubahan positif bagi politik Indonesia. Dukungan mereka dalam mendukung pemimpin yang memiliki gagasan yang jelas dan program yang terukur akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Mari kita bersama-sama merajut masa depan yang lebih cerah untuk Indonesia, di mana partisipasi aktif, pemikiran kritis, dan sikap bertanggung jawab menjadi kunci dalam mencapai perubahan yang kita inginkan. Ayo, generasi muda Indonesia, mari berperan aktif dalam mengubah politik Indonesia menjadi lebih baik!
DAFTAR PUSTAKA:
Akbar, D., Susanti, P., Pangestu, Y. W., Iksan, Y., & Irwansyah, I. (2022). INDUSTRI DIGITAL DALAM DINAMIKA DEMOKRASI DI INDONESIA: ANCAMAN ATAU PELUANG?. Mediakom: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2), 138-148.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/34036/politik-digital-anak-muda/0/artikel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H