Hal ini menurut saya selain menyetarakan kesempatan setiap anak untuk menerima pendidikan, juga meminimalisir tindak bullying yang biasanya terjadi karena adanya pembedaan baik yang dilakukan oleh pihak sekolah atau lingkungan.
Guru yang berkualitas
Untuk tingkat pendidikan dasar, guru adalah mereka yang lulusan S2. Profesi guru di Finlandia ternyata merupakan profesi yang dihormati sehingga sangat diminati. Konon jurusan kuliah menjadi guru jauh lebih diminati dibandingkan jurusan hukum atau kedokteran. Padahal, pendapatan yang diterima dari profesi guru di Finlandia, bukan jumlah yang spektakuler.
O, ya, para guru hanya menghabiskan waktu 4 jam di kelas dan mengambil 2 jam seminggu untuk pengembangan profesi mereka. Ah, saya yakin para guru di Indonesia bakal iri dengan guru di sana, ya. Padahal, bagi saya pribadi, kalimat guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa sangat dalam maknanya. Tapi sayangnya, di sini penghargaan terhadap guru seringkali diabaikan :(
Membaca hal di atas, siapa yang jadi iri, hayo?
Pantas saja kalau Finlandia selalu masuk ke dalam 10 negara dengan tingkat kenyamanan hidup paling tinggi. Kapan ya, kira-kira pendidikan Indonesia bisa seperti ini? Kalaupun jawabannya “Entah kapan”, mungkin kita bisa mulai dari diri sendiri, misalnya tidak ikutan menjadi kompetitif di urusan akademis yang malahan membuat anak jadi stres atau memilih sekolah yang tidak hanya menekankan pada akademis saja, melainkan ke budi pekerti dan mengajak anak menikmati masa kanak-kanaknya. Setuju?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H