Mohon tunggu...
Rihhadatul Aisy Salsabil
Rihhadatul Aisy Salsabil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobi membaca dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Sosialisasi Gizi Seimbang dan Demonstrasi Puding Temulawak: Inovasi Sehat Abhirama Artha untuk Balita di Desa Sumerdem

23 Januari 2025   13:36 Diperbarui: 23 Januari 2025   13:36 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 68 dan 138 UIN Malang telah berhasil menyelesaikan program kerja kolaborasi berupa sosialisasi tentang gizi seimbang dan pola hidup sehat pada balita. Kegiatan ini berlangsung di Desa Sumberdem, dengan sasaran utama para ibu yang memiliki balita di empat posyandu yang tersebar di masing-masing dusun. Sosialisasi dilaksanakan secara bergantian oleh kedua kelompok, dengan membagi lokasi kegiatan menjadi dua posyandu per kelompok. Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah edukasi, tetapi juga upaya nyata dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat untuk anak-anak usia dini.

Kelompok 68 sendiri melaksanakan kegiatan ini pada tanggal 21 Januari 2025 di Posyandu Dusun Durengede dan tanggal 22 Januari 2025 di Posyandu Dusun Ambyakan. Sebelum sosialisasi dimulai, kami membantu ibu-ibu posyandu dalam kegiatan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, serta pencatatan data balita yang hadir. Kami juga bekerja sama dengan bidan desa yang bertugas untuk memastikan sosialisai berjalan lancar. Setelah bidan memberikan instruksi, sosialisasi kami pun dimulai dengan pembahasan ringan namun tetap edukatif tentang pentingnya gizi seimbang untuk anak-anak usia balita.

Dalam sosialisasi tersebut, kelompok 68 mencoba menghadirkan pendekatan yang berbeda. Kami tidak hanya menyampaikan teori mengenai pola makan sehat, tetapi juga memberikan contoh nyata berupa olahan makanan sederhana namun bernutrisi, yaitu puding temulawak. Temulawak memiliki banyak manfaat bagi kesehatan balita, seperti membantu meningkatkan nafsu makan, menjaga pencernaan, dan memperkuat daya tahan tubuh. Kami merasa bahwa memberikan contoh nyata seperti ini akan jauh lebih efektif dibandingkan sekadar memberikan penjelasan teori.

Proses pembuatan puding temulawak ini kami jelaskan langsung di depan para ibu yang hadir. Mulai dari cara mempersiapkan adonan, hingga teknik memasaknya, semuanya kami sampaikan dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami. Kami ingin menunjukkan bahwa makanan sehat tidak harus sulit dibuat atau menggunakan bahan yang mahal. Bahkan, dengan bahan sederhana yang sering ditemukan di dapur, seperti temulawak, susu, dan agar-agar, para ibu bisa menyajikan camilan sehat yang lezat untuk anak-anak mereka. Terutama di Dusun Durengede yang merupakan kampung tematik obat2 an keluarga, dimana banyak temulawak ditanam. 

Di sela-sela penjelasan, kami juga menyisipkan penjelasan tentang bagaimana variasi makanan bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi balita sekaligus mengurangi konsumsi jajanan kemasan. Kami berharap, melalui puding temulawak ini, para ibu dapat lebih kreatif dalam menyajikan makanan yang bergizi untuk anak-anak mereka. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momen bagi kami untuk lebih memahami betapa pentingnya pendekatan yang praktis dan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.

Didampingi oleh bidan desa yang bertanggung jawab, kami merasa lebih percaya diri dalam menjalankan tugas ini. Pendampingan tersebut tidak hanya memastikan materi yang kami sampaikan benar dan sesuai, tetapi juga memberikan kami wawasan tambahan tentang praktik kesehatan masyarakat. Kami sangat bersyukur dapat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan yang berpengalaman, sekaligus belajar langsung dari interaksi kami dengan masyarakat.

Harapan kami sederhana. Meskipun hanya melalui langkah kecil seperti ini, kami berharap dapat meninggalkan dampak positif bagi Desa Sumberdem. Semoga camilan sederhana seperti puding temulawak ini dapat menjadi inspirasi bagi para ibu untuk lebih peduli pada pola makan sehat anak-anak mereka. Lebih dari itu, pengalaman ini mengajarkan kami tentang nilai pentingnya keterlibatan langsung dalam masyarakat, menjadikan teori yang kami pelajari di bangku kuliah terasa jauh lebih hidup dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun