Aku menangis sore ini
tak hanya ragaku
tapi batinku jauh lebih terasa perih
kabar itu terasa sangat tiba-tiba
seketika mengguncang pertahananku
ah, biarkan aku menangis
biarkan aku menyesali diri
menyesali keberadaanku yang tak ada di sisinya
dia pergi dan tak kembali
remuk redam rasanya
patah hatiku tak terobati
kala lelaki terbaikku lebih memilih kembali ke sisi Tuhannya
Entah karena cuaca
atau karena apa
hujan pun turun sederas-derasnya
mungkinkah kali ini sebagai wujud berkah
atau ikut menangis bersamaku
menangis lelaki tercintaku
kucoba ikhlaskan kau pergi dengan sepenuh hati
memilih muaramu bersama-Nya
seperti halnya sungai yang selalu berujung samudera
semoga tempatmu abadi di sisi-Nya
kulambaikan tangan dari kejauhan
selamat jalan, Pa
KL, 14 Mei 2013
Dedicated untuk sahabat tercinta yang baru saja kehilangan Ayahandanya. Allah lebih cinta :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H