Mohon tunggu...
Rihan Fauzan
Rihan Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi mendaki gunung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bullying di Sekolah yang Tiada Akhirnya

9 Mei 2024   10:53 Diperbarui: 9 Mei 2024   10:55 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bullying di sekolah adalah masalah serius yang dapat memiliki dampak jangka panjang bagi anak-anak. Bentuk-bentuk bullying di sekolah dapat bervariasi, termasuk pelecehan verbal, intimidasi fisik, dan kekerasan seksual.


Bullying di sekolah umumnya dimulai pada usia muda dan dilakukan oleh pelaku yang ingin mencari perhatian, merasa penting, atau merasa memiliki kendali Pelaku bullying seringkali meniru tindakan orang dewasa atau tayangan di televisi.

Dampak dari bullying di sekolah dapat sangat merugikan korban. Mereka dapat mengalami ketakutan, trauma emosional, dan bahkan cenderung untuk putus sekolah 1. Bullying juga dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan fisik korban.

Berdasarkan data dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), kasus bullying di Indonesia terus meningkat dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan 2. Pada periode Januari- Agustus 2023, terdapat 379 anak usia sekolah yang menjadi korban kekerasan fisik dan perundungan di lingkungan sekolah 2.


Untuk mengatasi masalah bullying di sekolah, berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya adalah melibatkan orang tua dan guru dalam memperhatikan tanda-tanda bullying dan memberikan edukasi kepada siswa tentang pencegahan bullying 3. Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi anak-anak.

*Penanganan Bullying di Sekolah

Untuk mengatasi masalah bullying di sekolah, diperlukan pertemuan yang melibatkan semua pihak terkait, termasuk guru, orang tua, dan siswa itu sendiri. Ini langkah yang dapat diambil

1. Meningkatkan kesadaran tentang bullying dan dampaknya.

2. Membuat kebijakan sekolah yang jelas tentang bullying dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku.

3. Melibatkan orang tua dalam mengawasi dan mendukung anak- anak mereka.

4. Mendorong siswa untuk melaporkan kasus bullying yang mereka alami.


5. Menyediakan dukungan dan konseling bagi korban bullying.

6. Mengadakan program edukasi tentang pencegahan bullying bagi siswa dan guru.

Dengan kerjasama dan kesadaran bersama, diharapkan masalah bullying di sekolah dapat diminimalisir dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun