Anggota Polsek Kembangan, Jakarta Barat, Ipda Suhartono tertangkap kamera memperlakukan wartawati dengan tidak sopan. Polisi tersebut sepertinya merasa sibuk dan menolak wawancara.Â
Sebagai catatan Ipda, Inspektur Polisi Dua adalah pangkat terendah dalam jajaran pangkat perwira pertama Polri. Simbol untuk pangkat ini ialah satu balok emas.
Dalam video, terlihat polisi itu tampak sibuk dan enggan memberikan jawaban yang sopan kepada wartawan.Â
Ipda Suhartono menyampaikan saran yang terdengar aneh: "bicara dulu sama pohon" kepada wartawati tersebut.
Salah Bersikap
Pernyataan "Bicara dulu dengan pohon" sebenarnya sangat lucu.
Kalau Cak Lontong yang ngomong mungkin ini sebuah humor yang bisa bikin ngakak.Â
Karena apa yang diucapkan polisi itu memang "patah". Ketika menolak wawancara, jawaban polisi yang wajar seharusnya adalah "silakan duduk dulu di bawah pohon. Saya lagi ada acara."
Kalau sebagai materi stand up comedy, anjuran polisi agar wartawan ngobrol sama pohon itu sangat gerrr. Pecah. Materi sederhana ini bisa menjadi lawakan yang panjang berkelanjutan.
Mungkin ada yang menimpali. "Emang pohon bisa ngomong? Yang bisa ngomong kan bulan."Â
Pernyataan ini berhubungan dengan lagu ciptaan Doel Sumbang "Kalau bulan bisa ngomong...Dia jujur tak akan bohong"
Bisa pula dibuat tebak-tebakan soal tanaman dan pohon. Berikut beberapa tebakan yang saya kutip dari berbagai sumber.
Pohon sayur apa yang susah dilupakan? Jawabnya adalah : Bayam-bayam dirimu.
Pohon sayur apa yang dingin? Jawabnya Kembang cold.
Pohon apa yang nggak ada daun dan buahnya? Jawabnya Pohondasi.
Pohon apa yang bikin senang?Jawabannya: Toge ther with you forever.
Jadi berkomunikasi memang perlu memahami tempat dan waktu. Dalam kaitan wartawan yang sedang bekerja, posisinya adalah menjalankan tugas secara profesional. Jawabnya ya harus profesional.Â
Inilah yang perlu disadari dalam berkomunikasi. Bahkan jika polisi itu bermaksud menjawab dalam nada humor, tetap tidak pada tempatnya. Akibi karena konteks tidak tepat maka dampaknya pun tidak tepat.
Sebenarnya kita memiliki banyak peribahasa yang membahas tentang cara kita menempatkan diri.Â
Peribahasa yang umum antara lain:Â
Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung
Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya
Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung
Di banyak daerah, peribahasa yang meminta warga saling menghormati juga banyak.
Sebagai contoh peribahasa Bali:Â
Don sente don pelendo celebingkah di batan biu, ada kene ada keto gumi linggah ajak liu
Artinya, banyak orang yang memiliki karakter berbeda-beda, tidak bisa disamakan satu sama lain.
Kepolisian sendiri memiliki pedoman Tri Brata dalam menjalankan tugasnya.
Pada Brata ketiga disebutkan "Kami Polri Indonesia senantiasa melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat dengan keikhlasan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban ",Â
Brata Ketiga ini mengandung makna:
(1) Pernyataan setiap anggota Polri untuk melindungi dan mengayomi masyarakat dengan ikhlas tanpa paksaan dari luar dirinya
(2) Menggambarkan tugas Polri secara Universal yaitu melindungi dan melayani masyarakat (to protect and to service).
(3) Masyarakat menjadi centrum/ pusat pengabdian Polri
(4) Polri menempatkan diri sejajar dengan masyarakat yang dilayaninya.
Dari sisi kemanusiaan, insiden "Bicara dengan pohon" sudah berakhir. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce sudah mendatangi kantor media tempat wartawan tersebut bekerja di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.Â
Polisi yang viral 'bicara sama pohon dulu' juga hadir dan menyampaikan permintaan maaf kepada wartawan.
Sementara itu, polisi yang bersangkutan sudah diperiksa Propam Polres Jakarta Barat.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran meminta anggotanya untuk melayani masyarakat dengan baik.
Ia mengatakan Polda Metro Jaya menyesalkan ada tindakan anggota yang seperti itu.Â
Dengan kejadian ini, kita diingatkan untuk berkomunikasi dengan benar sesuai tempat dan waktu. Pesan sederhana ini bisa menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama manusia apapun profesinya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H