Guru berubah menjadi sosok pelopor, inspirator, motivator atau sosok teladan di mata siswa. Nadiem menyebutnya sebagai Guru Penggerak.Â
Wow, berat kan? Dalam proses perubahan ini akan terjadi dua kubu. Pertama guru yang setuju dengan Nadiem khususnya mereka yang selama ini terkekang dengan kesibukan administrasi.
Kedua adalah golongan yang sudah terlalu lama menikmati zona nyaman, gaji lancar dengan kinerja  seperti apapun. Di sinilah perlunya sebuah lingkungan kondusif di sekolah.
Nadiem saat ini bersikap berprasangka baik kepada seluruh guru dan kepala sekolah. Tapi Nadiem harus menyiapkan jurus melawan para  "tukang komplain".  Mereka menjadi virus yang meracuni para guru penggerak. Virus itu bisa.berasal dari sesama guru maupun kepala sekolahnya sendiri.Â
Siapkan Anti Virus
Setelah berjalannya waktu, Nadiem harus memiliki mekanisme proses "bersih-bersih" sekolah dari virus "tukang komplain" ini. Jangan beri kesempatan mereka membesar dan berkoordinasi dengan kepentingan lain yang sempit.
Sebagai seorang pendiri perusahaan aplikasi, Nadiem tahu persis ada saja pihak yang menyebarkan virus untuk merusak sistem. Software anti virus harus diperkuat agar sistem Merdeka Belajar ini tidak ngadat diganggu hacker.
Itu yang saya pahami tentang keinginan Nadiem terhadap peran guru saat ini. Semoga para guru sukses menjalankan tugas mulia ini. Tulisan ini hanya sekedar berbagi pendapat dan harapan, karena saya bukan guru, hanya orangtua murid.Â
Sekian dulu dari saya, Rihad Wiranto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H