Mohon tunggu...
Rihad Wiranto
Rihad Wiranto Mohon Tunggu... Penulis - Saya penulis buku dan penulis konten media online dan cetak, youtuber, dan bisnis online.

Saat ini menjadi penulis buku dan konten media baik online maupun cetak. Berpengalaman sebagai wartawan di beberapa media seperti Warta Ekonomi, Tempo, Gatra, Jurnal Nasional, dan Cek and Ricek.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami Pendidik Penggerak Ala Nadiem

30 November 2019   07:07 Diperbarui: 30 November 2019   07:21 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nadiem Makarim (Kompas.com)

Jadi yang perlu dilakukan sekarang adalah menyiapkan generasi yang adaptif terhadap perubahan zaman. Generasi ini ditandai dengan kemampuan inovasi, mampu berkomunikasi, bisa berkolaborasi, bersikap kritis, dan seterusnya.

Menurut saya, tantangan bagi pemerintah adalah bagaimana menciptakan kebijakan dan lingkungan pendidikan yang memungkinkan warga sekolah untuk merdeka berkreasi. Kreativitas memang bisa dilakukan dengan memanfaatkan seluruh potensi  yang ada di sekitarnya. Tapi kreativitas tidak semua "gratisan", ada sarana dan prasarana yang harus terus menerus ditingkatkan seperti alat peraga, laboratorium, dan sebagainya.

Kualitas sarana dan prasarana pendukung pendidikan yang kreatif  harus disebar secara merata hingga ke pelosok Indonesia. Dengan demikian politik  anggaran APBN di bidang pendidikan juga harus diarahkan untuk menciptakan proses pendidikan kreatif. Anggaran harus diarahkan untuk menyediakan sarana dan prasarana secara merata ke seluruh Indonesia. 

Sebagai contoh saja, saat ini tidak semua sekolah bisa mengakses internet. Harus ada kreativitas di bidang penganggaran agar seluruh siswa bisa mengakses sumber-sumber pendidikan yang bisa diakses lewat internet.

Seluruh pola pembinaan, bimbingan teknis, simposium, diskusi, dan lainnya harus dikaji ulang manfaatnya kepada siswa. Demikian pula acara seremonial yang memakan biaya tapi mungkin manfaatnya terhadap siswa tidak optimal. 

Satu hal lagi, seluruh kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru pasti memahami  rambu-rambu dalam berkreasi. Kreativitas sehebat apapun tidak akan bisa keluar dari pendidikan karakter religius, nasionalisme, gotong royong, mandiri, integritas, serta karakter positif lainnya. Kreativitas tetap harus dalam bingkai NKRI, dan tidak disusupi paham yang bertentangan seperti radikalisme. 

Sekian dulu dari saya, Rihad Wiranto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun