Mohon tunggu...
Rigen Susanto
Rigen Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Sekolah

Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Kulurejo Korwilcam Bidik Nguntoronadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cocoklogi tentang Jodoh Menurut Weton Jawa

21 Desember 2023   18:30 Diperbarui: 21 Desember 2023   18:37 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah itu Weton?

Masyarakat Jawa memiliki budaya pernikahan yang  menggunakan perhitungan tanggal lahir sebagai salah satu faktor penentu apakah jodoh  akan bernasib baik di kemudian hari. Perhitungan tanggal untuk menentukan pasang disebut Weton. Tujuan utama penghitungan weton dalam pernikahan adat Jawa adalah untuk mengetahui hari kebahagiaan atau hari baik yang dimiliki oleh kedua mempelai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Weton adalah hari lahir seseorang dan pasangannya yang terdiri atas Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing. Secara linguistik, Weton berasal dari kata "wetu" yang berasal dari bahasa Jawa yang berarti "keluar" atau "dilahirkan".

Secara harafiah weton berarti hari lahir , namun dalam bahasa Jawa weton berasal dari kata wetu yang berarti keluar atau lahir. Kata Wetu kemudian diberi awalan -an, berubah bentuk dari kata sifat menjadi  kata benda  (Ranowidjojo, 2009 : 17). Weton adalah gabungan atau penambahan tanggal lahir seseorang (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu) dan hari pasaran (Pon, Wage,  kliwon, Legi, Pahing). Disebut hari pasar karena asal usulnya  semua nama ini digunakan sebagai nama   menentukan pembukaan pasar bagi para pedagang  Ada banyak pasar pada hari tertentu  kunjungan para pedagang untuk menjual dagangannya, dan banyak pembeli yang mengunjungi pasar dan berbelanja di sana.

Asal Mula Dino Pasaran

Nama-nama 5 hari pasar diberi nama  5 nama roh. Nama-nama makhluk halus tersebut antara lain:  Batara Pon, Batara Wage, Batara Kliwon, Batara Legi dan  Batara Pahing. Kelima roh ini adalah bagian utamanya  pengetahuan tentang jiwa manusia yang berubah  dan kepercayaan nenek moyang orang Jawa sejak dahulu kala  hingga sekarang. Hari dalam Hitungan Jawa berjumlah  tujuh  disebut dina pitu dan  pasar disebut dina lima. Untuk menentukan jumlah Dina Neptu  (kehidupan sehari-hari dan pasar). Pasaran itu meliputi, Pahing, Pon, Wage  dan pada hari Kliwon. Kemudian harinya yaitu dari Senin hingga Sabtu termasuk Minggu.

Jumlah hari dan pasaran dapat diperhatikan berikut ini. Nilai hari sesuai kelahiran adalah jika lahir pada pasaran Pahing bernilai 9, pasaran Pon bernilai 7, pasaran Wage bernilai 4, pasaran Kliwon bernilai 8 dan pasaran Legi bernilai 5. Kemudian nilai hari umum sesuai kelahiran adalah bila lahir pada hari Minggu bernilai 5, hari Senin bernilai 4, hari Selasa bernilai 3, hari Rabu bernilai 7, hari Kamis bernilai 8, hari Jumat bernilai 6, hari Sabtu bernilai 9 (Sumber Kitab Primbon Betaljemur Andamakna, 2000:89).

Saat menentukan waktu pernikahan, masyarakat Jawa masih  menggunakan petungan dino sebagai pedoman dalam mencari waktu yang baik. Hal ini diciptakan untuk membawa keselamatan dan keberuntungan bagi keluarga Anda. Dalam menentukan apakah seseorang akan menikah, tanggal akad nikahlah sebagai penentu. Langkah-langkah untuk mencari hari pernikahan bisa ditempuh dengan berbagai cara. 

Pertama, mencari hari naas dari kedua mempelai beserta kedua orang tuanya. Hari naas dihitung berdasarkan hari ketiga setelah kelahirannya, jumlah neptu hari dan kelahiran, atau hari meninggalnya kedua orang tua. Kedua, menentukan bulan untuk akad nikah. Dalam mematok bulan yang akan dipakai menjelang mengerjakan pernikahan hendaknya dicari yang cocok wataknya. Ketiga, menentukan saat akad nikah. Pedoman dalam menentukan saat nikah hanyalah hari, tanpa melihat pasarannya.

Cara Menghitung Kecocokan Jodoh berdasarkan Weton

Ada beberapa versi perhitungan kecocokan jodoh, namun disini hanya dijelaskan salah satu saja dengan menambahkan hari jawa dan hari umum. Semisal kelahiran laki-laki Kamis Legi (8+5) dijumlahkan ada 13. Kelahiran perempuan Senin Legi (4+5) dijumlahkan ada 9. Kemudian jumlahkan hasil hitung laki-laki dengan hasil hitung Perempuan = 13 + 9 hasilnya 22, maka disebut "Tibo Padu". Untuk mengetahui hasil keduanya dan artinya bisa dilihat dari keterangan berikut ini.

Penjelasan penjumlahan neptu adalah berikut ini : Bila jumlahnya 1, 9, 17, 25, 33, maka disebut PEGAT. Perhitungan Pegat menunjukkan bahwa pasangan tersebut kemungkinan besar akan menghadapi banyak masalah di masa depan, dan masalah keuangan, kekuasaan, dan perselingkuhan dapat menyebabkan perceraian. Jika jumlahnya 2, 10, 18, 26, 34 maka disebut RATU. Hasil ratu: Menurut perhitungannya, pasangan dengan hasil ratu disebut belahan jiwa. Pada  keluarganya, ia sangat dihormati dan dihargai oleh tetangganya dan orang-orang di sekitarnya. Banyak orang yang iri membangun keluarga yang harmonis. Jumlah 3, 11, 19, 27, 35 dinamakan JODOH. Hasil ini, menurut perhitungannya, pasangan ini sebenarnya serasi dan cocok satu sama lain. Kedua insan bisa menerima kekurangan dan  kelebihan masing-masing. Keluarga tetap harmonis meski di usia tua.

Jumlah 4, 12, 20, 28, 36 disebut TOPO. Menurut perhitungan, Topo, walaupun pada awal membangun rumah tangga mungkin mengalami kesulitan, namun pada akhirnya Anda akan bahagia. Kesulitan ini bisa  disebabkan oleh masalah keuangan atau  lainnya. 

Kehidupan rumah tangga pasangan itu bahagia dan sukses, dengan anak-anak dan pernikahan yang panjang. Jika jumlah neptu 5, 13, 21, 29 hasilnya "TINARI". Berdasarkan perhitungan Tinari,  pasangan ini nantinya akan berbahagia, selain itu pasangan ini akan lebih mudah mencari nafkah dan sering kali beruntung. Tibo "PADU" jika hasil jumlah neptunya ada 6, 14, 22, 30. Menurut perhitungan PADU,  pasangan tersebut akan sering bertengkar di kemudian hari, namun tidak akan bercerai. Permasalahan yang terjadi disebabkan oleh permasalahan yang  sepele.

Jumlah neptu 7, 15, 23, 31 disebut SUJANAN. Berdasarkan perhitungannya, SUJANAN sampai pada kesimpulan bahwa dalam berkeluarga, ia sering menghadapi pertengkaran yang mungkin disebabkan oleh  perselingkuhan suami atau istrinya. Hasil "PESTHI" jika jumlah neptunya 8, 16, 24, 32. Menurut perhitungan ini, rumah tangga pasangan tersebut akan selalu terdiri dari Sakinah, Mawadah, dan penuh dengan rahmah hingga mereka pension dari hidup. Kalaupun ada masalah, keharmonisan keluarga pasangan tersebut tidak akan terpengaruh.

Itu lah penjelasan cara perhitungan kecocokan jodoh berdasarkan weton. Semoga bisa menghargai dan memantapkan hati terhadap pasangan. Segala kebenaran hanya milik Allah Azza wa Jalla.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun