Mohon tunggu...
Riga Irawan tony
Riga Irawan tony Mohon Tunggu... Editor - Wartawan

Mata melihat hati menilai kalau bersih kenapa harus risih kalau tidak salah kenapa harus takut Hanya sekedar mengingatkan saja🤭

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Koorporasi Menuai Intervensi,DPMK Angkat Bicara Soal Dugaan Pemalsuan Tanggal SK Reje/Kepala Desa Pedemum

21 November 2024   22:26 Diperbarui: 22 November 2024   00:52 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tengah -- Polemik terkait dugaan pemalsuan tanggal Surat Keputusan (SK) Reje Kampung Pedemun, Kecamatan Lut Tawar, terus memanas dan menjadi sorotan publik. Salah satu  pejabat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Aceh Tengah juga menjabat Selaku Kasi pada tahun 2018 akhirnya memberikan tanggapan resmi untuk mengklarifikasi tuduhan tersebut.

Pejabat yang enggan disebutkan namanya itu menegaskan bahwa pihak DPMK terlibat  langsung dalam penerbitan SK tersebut. 

"Kami sudah menjalankan proses administratif  sesuai dengan SOP terkait terbitnya SK reje pedemun. Pada tanggal 5 September 2018 kami menerima pisik SK yang di tanda tangani oleh Bapak Sabella,sangat tidak mungkin kalau SK yang kami berikan kepada reje pedemun pada tanggal 30 September 2018. Nah Terkait terbitnya dua SK pada Reje Pedemun, itu merupakan kesalahan administrasi atau human error," ujarnya, Kamis (20/11).

Ia menjelaskan bahwa SK pertama diterbitkan pada tanggal 30 September 2018 kemungkinan itu kesalahan yang di akibatkan oleh anak anak PKL di bagian hukum pada saat itu,akan tetapi kami sudah Menganti SK tersebut pada saat pelantikan  yaitu dengan SK yang terbit pada tanggal 7 September 2018 sesuai daftar registrasi di instansi kami pada tanggal 5 September 2018. SK pertanggal 7 Septemberlah digunakan saat pelantikan Reje Pedemun pada tanggal 10 September 2018 yang di Lantik langsung oleh Almarhum Camat Lut Tawar Agus Kasim pada saat itu.

"SK dengan tanggal 30 September 2018 sebenarnya adalah SK yang salah dan itu sudah kami ganti. Kami sudah melakukan evaluasi dan menyesuaikan dokumen pendukung lainnya,termasuk no registrasi pada Bagian Hukum Sekdakab Aceh Tengah
" tambahnya.

Kecurigaan Manipulasi
Atas dugaan pemalsuan ini pertama kali mencuat setelah media melaporkan bahwa tanggal SK yang digunakan dalam pelantikan tidak sesuai dengan dokumentasi resmi. Hal ini menimbulkan kecurigaan adanya manipulasi demi kepentingan tertentu.

Salah seorang warga yang menjadi perwakilan pelapor menyebut bahwa langkah hukum tengah disiapkan untuk mengungkap fakta sebenarnya. 

"Kami tidak ingin kampung kami terus terjebak dalam situasi seperti ini. Banyak konspirasi dan masalah yang disembunyikan,mulai dari munculnya 2 SK Reje samapai dengan di tambah masa jabatan reje secara tiba-tiba padahal masa jabatan reje sudah habis semenjak 2 bulan terakhir, sementara reje baru berhenti setelah keluar surat Perintah PLH Dari Camat Lut Tawar pada tanggal 30 Oktober, ujarnya "

Ia juga menambahkan."ini jelas sudah melanggar    Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Ketentuan mengenai masa jabatan ini tertuang dalam Pasal 39, yang menyebutkan,
 Kepala Desa memegang jabatan selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan.Ini soal keadilan dan integritas pemerintah," tegasnya.

Ia juga menambahkan" Steakmen pejabat DPMK itu sangat aneh rasanya, kalau mereka menyatakan bahwa itu tidak ada Pemalsuan dokumen, sementara ia juga sudah menjelaskan bahwa SK yang terbit pada tanggal 30 itu adalah SK yang salah, ia juga menegaskan bahwa SK yang salah itu sudah di ganti paska Pelantikan,artinya SK yang asli adalah SK pada tanggal 7 September 2018,nah SK yang terbit pada tanggal 30 September 2018 itu Seharusnya memang tidak berlaku lagi dan dinyatakan batal secara hukum.

 apabila pertukaran SK itu tidak dinyatakan sebagai salah satu pemalsuan maka itu dinyatakan sebagai tindakan apa ? Tutupnya''

Respons Pihak Terkait
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kecamatan dan reje yang bersangkutan belum memberikan pernyataan resmi. Sementara itu, DPMK berjanji akan bekerja sama penuh jika ada penyelidikan lebih lanjut dari aparat penegak hukum.

Kasus ini menjadi perhatian serius karena dianggap mencederai kepercayaan masyarakat terhadap transparansi pemerintahan,Warga berharap masalah ini segera diselesaikan agar stabilitas dan keadilan di Kampung Pedemun tetap terjaga.

Tim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun