Mohon tunggu...
Rifqiyatul Qomariyah
Rifqiyatul Qomariyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Dimana ada kemauan, disitu ada jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemikiran Tokoh Muslim di Indonesia

5 Juni 2023   13:25 Diperbarui: 6 Juni 2023   15:34 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KH Achmad Siddiq memandang Pancasila sebagai asas dalam perspektif teologis dengan mengaitkannya dengan konsep takwa yang ada dalam Al-Qur'an. Menurut Achmad Siddiq, Islam dalam konteks Khittah NU bukan berarti meletakkan Islam dan Pancasila sebagai agama dan ideologi secara sejajar. Dia menjelaskan bahwa menerima Pancasila sebagai asas tunggal tidak mengurangi makna Islam sebagai agama, tetapi memberikan konteks bahwa Islam juga mencakup ilmu pengetahuan dan pemikiran yang relevan dengan perubahan zaman. Achmad Siddiq juga menegaskan bahwa ideologi adalah hasil karya manusia, dan umat Islam dapat memiliki ideologi selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Dalam konteks Indonesia, Achmad Siddiq menganggap penting untuk menjelaskan hubungan antara Islam dan Pancasila agar tidak hanya dipahami secara simbolis, tetapi juga substansial. Pancasila dipandang sebagai manifestasi dari nilai-nilai ajaran Islam seperti tauhid, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial. Hal ini penting agar umat Islam memahami bahwa Pancasila merupakan dasar yang sesuai dengan ajaran agama mereka.

Salah satu gagasan penting KH Achmad Siddiq lainnya adalah penciptaan istilah persaudaraan, yang dimaksudkan untuk mengikat dan mengatur hubungan manusia dari sudut pandang agama Islam. Istilah tersebut meliputi ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama manusia) dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan). Ketiga istilah ini dikenal dengan trilogi ukhuwah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun