Ranu Kumbolo merupakan danau yang terletak di daerah kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, Indonesia. Danau ini merupakan salah satu pos pemberhentian untuk pendaki Gunung Semeru yang menawarkan pemandangan yang cukup Indah.Â
Pemandangan matahari terbit di antara dua bukit dan pemandangan gugusan bintang membuat banyak pendaki untuk berhenti sejenak mendirikan tenda. Namun, dibalik pesona dan keindahannya terdapat mitos atau kepercayaan masyarakat setempat yang berkaitan dengan Ranu Kumbolo. Disisi lain terdapat sebuah mitos yang juga menjadi daya tarik pendaki.Â
Terdapat tanjakan bukit yang merupakan salah satu jalur pendakian yang terletak di sebelah barat Ranu Kumbolo dan merupakan area perbukitan menuju ke puncak gunung.Â
Tanjakan tersebut dinamakan tanjakan cinta yang asal muasal-nya dari beberapa cerita mitos yang di percaya masyarakat. Jika terdapat pasangan pendaki sedang berjalan di tanjakan tersebut dan memikirkan pasangannya tanpa menoleh ke belakang, dipercaya cerita cinta mereka akan berakhir bahagia. Sebaliknya, bila saat melewati rute ini lalu menoleh ke belakang maka hubungan cinta mereka akan kandas.Â
Memang untuk menanjak Tanjakan Cinta tanpa melihat belakang sangat sulit. Salah satu godaan terbesar yaitu pemandangan Ranu Kumbolo dan sekitarnya yang sangat indah bila disaksikan dari Tanjakan Cinta.Â
Dari hal tersebut terdapat peran masyarakat sebagai storyteller kepada para pendaki. Konon terdapat dua sejoli yang sudah bertunangan mendaki bersama ke Gunung Semeru, ketika sampai rute menanjak bukit si pasangan laki-laki berjalan terlebih dahulu tanpa sedikit pun menoleh ke belakang. Namun, si perempuan keletihan dan jatuh terguling hingga meninggal dunia. Cerita tersebut awal mula dari mitos Tanjakan Cinta.
Gunung Semeru, Ranu Kumbolo dan Tanjakan Cinta memiliki keindahan yang tak terbatas. Dibalik keindahannya menyimpan berbagai cerita dan harapan yang akan hidup abadi dengan kokohnya Gunung Semeru. Sebagai manusia tugas terpenting kita yaitu menjaga dan melestarikan alam agar keindahannya akan berlanjut ke generasi-generasi berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H