Mohon tunggu...
Rifqi Ulinnuha
Rifqi Ulinnuha Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

pecinta filsafat, teologi, tasawuf, psikologi, moderasi agama-toleransi, lingkungan hidup, kemanusiaan, sosial-budaya, gender dan sastra.🪄

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyembah

15 Agustus 2024   12:16 Diperbarui: 15 Agustus 2024   12:22 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyembah

grudug-grudug, grudug-grudug

suara langkah kotak besi; pembawa nutrisi yang mengetuk biru pagi

tok-tok-tok, "selamat pagi!"

suara puan membawa nampan stenles berisi bubur,

sayur capcai dan perkedel ayam untuk pasien yang berharap

sembuh dari sesak-sakit kepada jas putih dan sang kuasa pecinta bersih

"jangan lupa dimakan ya, pak, bu. Semoga cepat sembuh dan lekas menyembah."

"terima kasih," ucap kasur putih dan pasien yang selalu merapal pulih.

 

(Cirebon, 2024)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun