Dalam pendidikan di sekolah menengah misalnya, seseorang mempunyai kelebihan di bidang sosial dan dipaksa mengikuti program IPA akan menghasilkan efektifitas pengajaran yang lebih rendah jika dibandingkan dengan peserta didik yang mengikuti program studi yang sesuia dengan bakat minatnya. Hal-hal seperti itulah yang banyak terjadi di Indonesia. Dan sayangnya masalah gengsi tidak kalah pentingnyadalam menyebabkan rendahnya efektifitas pendidikan di Indonesia.
Masalah efektifitas pendidikan berkenaan dengan rasio antara tujuan pendidikan dengan hasil pendidikan (output), artinya sejauh mana tingkat kesesuaian antara apa yang diharapkan dengan apa yang dihasilkan, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas. Pendidikan merupakan proses yang bersifat teleologis, yaitu diarahkan pada tujuan tertentu, yaitu berupa kualifikasi ideal. Jika peserta didik telah menyelesaikan pendidikannya namun belum menunjukkan kemampuan dan karakteristik sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan itu adalah masalah efektifitas pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H