Sejalan dengan perkembangan zaman pendidikan , khususnya pendidikan al quran di Indonesia, maka sudah waktunya untuk memunculkan metode metode baca al quran  terbaru yang kemudian di sesuaikan dengan capaian kompetensi peserta didik. Inovasi inilah yang nantinya diperlukan oleh masyarakat untuk mencapai keungugulan dalam membaca al quran. Hal ini merupakan suatu kemajuan dan inovasi yang patut di apresiasi serta dapat di banggakan kehadirannya bagi ummat muslim yang akan mempelajari al quran.
Perlu diketahui, Pembelajaran al-Qur'an yang baik membutuhkan sebuah sistem yang mampu menjamin mutu potensi setiap anak atau orang yang akan belajar membaca al-Qur'an sehingga mampu mempelajarinya secara cepat dan mudah dalam membaca al-Qur'an dengan baik dan benar. Setiap metode pembelajaran al-Qur'an mempunyai langkah dan cara yang berbeda dalam pelaksanaan pembelajarannya. Demi mewujudkan keberhasilan pembelajaran al-Qur'an para guru membuat berbagai macam metode dan strategi dalam pembelajarannya dengan tujuan agar al-Qur'an mudah dipelajari oleh siapa pun. Oleh karena itu, dalam mencapai tujuan pembelajaran baca al qruan diperlukan suatu metode yang dapat digunakan secara berkelanjutan dan mudah di aplikasikan. Sebab, peran metode sangat vital untuk mencetak dan mengembangkan potensi, mental, perilaku, pengetahuan bagi peserta didik yang ditempuh secara efektif dan efisien.
Pada pembahasan ini, penulis menghadirkan metode baca al quran yang dinamakan Allimna. Metode 'Allimna hadir sebagai karya dari LP Ma'arif PCNU Jember yang terbitnya dipengaruhi oleh model-model pengajaran membaca al-Qur'an yang sudah tersebar dimasyarakat, khususnya dari model yang telah sukses mengantar peserta didik sampai bisa membaca al-Qur'an dengan lancar dan cepat. Metode Allimna adalah metode membaca al-Qur'an menggunakan lagu-lagu yang variatif, sehingga metode ini akan mudah difahami terutama oleh pemula. Dalam pengajarannya, Metode 'Allimna memiliki perbedaan dan tingkatan jilid. Metode Allimna mengajarkan dengan 5 jilid buku dan langsung diteruskan dengan al-Qur'an.
Metode 'Allimna tidak hanya sekedar memberikan pembelajaran mengenai cara membaca al-Qur'an yang baik, benar dan cepat namun metode 'Allimna juga memberikan cara bagaimana seorang peserta didik bisa membaca alQur'an dengan lancar.Keistimewaan Metode 'Allimna ini di samping penerapan metode pembelajaran al-Qur'an yang baik, sekaligus terdapat penanaman dasar-dasar akidah. Karena ayat-ayat yang dijadikan contoh bacaan adalah ayat-ayat yang terkait dengan dalil-dalil akidah dan amaliyah ahlussunnah waljama'ah al-Naadhiyah, misal dalil tawasul, tahlil, dan lain sebagainya. Metode 'Allimna menggunakan pendekatan dalam pengajarannya dan menggunakan nada- nada variatif dalam membaca al-Qur'an sehingga membuat peserta didik menjadi senang dan nyaman, selain itu juga melalui metode 'Allimna setiap guru mampu memahami metodologi pengajaran al-Qur'an dan tahapan-tahapannya serta pengelolaan dan manajemen yang baik.
Pembahasan selanjutnya yaitu tentang Penggunaan metode 'Allimna yang dimulai dari jilid 1 sampai jilid 5. Peserta didik boleh melanjutkan ke jilid atau tingkat berikutnya jika peserta didik itu benar-benar menguasai dan lancar sarta tidak salah dalam pembacaannya, termasuk membaca latihan yang terdapat halaman akhir. Ada beberapa tahapan dalam metode 'Allimna tersebut, yaitu:
1. Metode 'Allimna Jilid 1 Guru memberi contoh melafalkan huruf Hamzah berbentuk alif atau tidak ( (dan Ba' ( .(Guru juga menjelaskan Makhrajnya, Hamzah makhrajnya : pangkal tenggorokan, Ba' makhrajnya : dua bibir agak merapat
2. Metode 'Allimna Jilid 2 Menjelaskan nama dan fungsi harakat ( tanda baca), katakan bahwa : fathah ( ) bersuara "a", kasrah () bersuara "i" dan dlummah ( ) bersuara "u". Coret satu di atas namanya fathah, Coret satu di bawah namanya kasrah dan yang seperti koma namanya dlummah.
3. Metode 'Allimna Jilid 3 Menjelaskan bahwa tanda baca seperti ini ( ) dinamakan Tasydid, setiap huruf yang bertasydid harus ditekan membacanya, karena huruf yang bertasydid berarti dua huruf sama (doble)
4. Metode 'Allimna Jilid 4 Menjelaskan tentang huruf Nun yang ketika bertasydid (( harus dibaca dengan menyertakan dengung yang lama (Ghunnah musyaddadah).
5. Metode 'Allimna Jilid 5 Menjelaskan tentang cara berhenti (waqaf), apabila ada kalimat, huruf yang terakhir hidup dan huruf sebelumnya dibaca pendek, maka jika waqaf, huruf yang terakhir harus dimatikan dan huruf sebelumnya tetap dibaca pendek
Kemudian Dapat disimpulkan bahwa buku panduan 'Allimna terdiri dari 5 jilid, Jilid Satu, penekanan pada: Huruf hijaiyah 28 Membacanya dengan tepat. Jilid Dua, penekanan pada harokat: fathah, kasrah, dlomah, panjang pendek yang dua ketukan (mad tabi'i), huruf sambung, harokat; fathah tanwin, kasrah tanwin, dlomah tain, tidak boleh salah membaca huruf. Jilid Tiga, penekanan pada: tanda baca seperti tasydid, alif dan lam, qolqolah, Tidak boleh salah huruf dan panjang pendek harus lancar. Jilid Empat, penekanan pada: Bacaan dengung (ghunnah, idghom mimmi, ihkfa', iqlab), Panjang lima ketukan (mad wajib), Membaca dengan benar sesuai dengan kaidah tajwid al-Qur'an. Untuk jilid Lima, yaitu penekanan pada: cara berhenti (waqof) Bacaan Makhraj dan Tajwidnya serta hukum bacaan nun mati atau tanwin yang berdasarkan qaidah yang berlaku.