Mohon tunggu...
Rifqi Rahmanda
Rifqi Rahmanda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Penggiat karya dan hal yang menyenangkan / Fresh Graduated of IAIN Metro - Komunikasi dan Penyiaran Islam / Belajar Menulis / Freelancer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Skripsi Itu Dikerjakan Bukan Di-Baperin: Ini 5 Tipsnya

2 Juni 2023   07:30 Diperbarui: 5 Juni 2023   00:23 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Graduation (sumber: istockphoto.com)

Sebagai mahasiswa, penting untuk memiliki komitmen yang kuat dan memprioritaskan penyelesaian skripsi sebagai tugas akademik yang harus diselesaikan secara mandiri dan bertanggung jawab. Dalam proses menyelesaikan skripsi, adanya dukungan dan bimbingan dari dosen pembimbing tentu saja sangat membantu, namun tidak seharusnya menjadikan dosen pembimbing sebagai satu-satunya sumber motivasi dalam menyelesaikan skripsi.

Mahasiswa juga harus mampu mengembangkan kemampuan diri dalam mengatur waktu dan memotivasi diri sendiri untuk terus melangkah maju dan menyelesaikan skripsi dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk tidak terlena atau tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan skripsi, melainkan harus memiliki komitmen yang kuat untuk menyelesaikan tugas ini sebagai bentuk kemandirian dan tanggung jawab akademik sebagai mahasiswa.

Adapun 5 tips yang bisa membantu agar kamu tidak baperan terhadap skripsi yang sedang dibuat;

1. Pentingnya Sikap Positif dan Bersemangat

Tugas akhir, yang lebih dikenal sebagai skripsi, sering kali dianggap sebagai momok menakutkan bagi mahasiswa semester akhir di jenjang pendidikan tinggi. Prosesnya yang panjang, kerumitan materi, dan tekanan yang terasa membuat banyak mahasiswa terjebak dalam perangkap emosional yang disebut "baper" (bawa perasaan) dalam menyelesaikan skripsi mereka. Namun, penting bagi mahasiswa untuk memahami bahwa skripsi itu seharusnya dikerjakan, bukan dibaperin. Dalam tulisan ini, kita akan membahas pentingnya mengatasi tantangan yang ada dan fokus pada proses pengerjaan skripsi.

Hal terpenting bagi mahasiswa untuk menyadari bahwa skripsi adalah bagian integral dari perjalanan akademik mereka. Ini adalah kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka peroleh selama studi mereka dan untuk menyumbangkan kontribusi orisinal ke dalam bidang yang mereka pelajari. Oleh karena itu, menghadapi skripsi dengan sikap positif dan bersemangat adalah langkah awal yang penting.

2. Manajemen Waktu yang Efektif

Salah satu tantangan terbesar dalam menyelesaikan skripsi adalah manajemen waktu. Proses penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penulisan membutuhkan waktu yang signifikan. Namun, dengan menyusun jadwal yang teratur dan realistis, mahasiswa dapat membagi waktu dengan efektif antara tugas akademik dan kegiatan lainnya. Disiplin diri dalam mematuhi jadwal dan menghindari penundaan yang tidak perlu akan membantu mencegah perasaan stres yang berlebihan.

3. Mengelola Tekanan Emosional

Selanjutnya, penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan penelitian yang relevan dengan topik skripsi mereka. Ini melibatkan kemampuan dalam mencari sumber informasi yang kredibel, menganalisis data, dan mengevaluasi hasil penelitian. Dosen pembimbing, perpustakaan kampus, dan sumber daya online dapat menjadi sumber pengetahuan yang berharga dalam proses ini. Dengan meningkatkan kompetensi penelitian, mahasiswa akan merasa lebih percaya diri dalam menjalani proses skripsi mereka.

Tidak dapat dipungkiri bahwa skripsi juga dapat menimbulkan tekanan emosional yang signifikan. Rasa takut akan kegagalan, perasaan tidak mampu, atau ketidakpastian menghadapi penilaian dari dosen dan sesama mahasiswa dapat menyebabkan rasa cemas yang berlebihan. Namun, penting untuk mengelola emosi ini dengan bijaksana. Mencari dukungan sosial dari teman, keluarga, atau rekan sejawat yang sedang mengalami hal yang sama dapat membantu mengurangi beban emosional yang dirasakan. Selain itu, melibatkan diri dalam kegiatan yang menyenangkan dan melepas stres, seperti olahraga, meditasi, atau hobi, juga dapat membantu menjaga keseimbangan emosional.

4. Fokus pada Proses bukan Protes

Fokus pada proses pengerjaan skripsi juga penting dalam mengatasi godaan "baper". Terlalu terobsesi dengan hasil akhir atau membandingkan diri dengan mahasiswa lain hanya akan memakan energi yang berharga. Sebaliknya, mahasiswa harus mengarahkan perhatian mereka pada langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk mencapai tujuan akhir. Dengan membagi skripsi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, seperti menyusun kerangka teoritis, merancang metodologi penelitian, atau menulis bab per bab, mahasiswa dapat merasa lebih terarah dan termotivasi.

5. Memotivasi Diri Sendiri dan Mencapai Tujuan

Singkatnya, skripsi itu dikerjakan, bukan dibaperin. Mahasiswa harus mengatasi tantangan yang muncul selama proses penyelesaian skripsi dan fokus pada langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan akhir. Dengan manajemen waktu yang baik, mengembangkan keterampilan penelitian, mengelola emosi yang sehat, dan fokus pada proses pengerjaan, mahasiswa dapat melampaui "baper" dan menghasilkan skripsi yang bermutu tinggi. Skripsi adalah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai mahasiswa yang kompeten dan percaya diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun