Mohon tunggu...
Rifqi Badruzzaman
Rifqi Badruzzaman Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Pengen jadi penulis

Masih belajar dan terus belajar, Mohon berikan masukan tentang apa yang harus saya perbaiki

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mencegah degradasi moral dengan Al-Qur'an

23 Desember 2023   19:52 Diperbarui: 21 Februari 2024   06:59 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Degrasasi Moral

Degradasi memiliki arti kemunduran,penurunan atau bahkan kemerosotan, sedangkan moral adalah "Akhlak, budi pekerti atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib dalam kehidupan,. Dan kita interpretasikan maka degradasi moral adalah suatu kemerosotan akhlak seseorang atau kelompok dalam kehidupan bermasyarakat.

Ditengah gencarnya globalisasi yang mempengaruhi perkembangan kecanggihan teknologi, yang membuat para remaja dapat dengan sangat mudah mengakses berbagai informasi melalui gadget yang mereka miliki, namun tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi juga menjadi salah satu penyebab dari Degradasi moral yang terjadi saat ini. Kemajuan teknologi yang seharusnya bermanfaat justru menjadi penyebab pergeseran batas kesopanan dan moralitas.

Kemajuan teknologi saat ini mempengaruhi banyak orang terutama remaja di usia 12-15. Dikarenakan dengan usia tersebut mereka masih dalam proses pencarian jati diri, sehingga masih sangat rentan dirasuki oleh hal-hal berbau negatif yang mereka dapati melalui teman, lingkungan, media sosial, atau dari situs" yang mereka akses melalui gadget mereka, seperti situs" berbau Pornografi ataupun fenomena judi online yang sedang terjadi belakangan ini.

Islami.co
Islami.co

Peran Keluarga

Untuk mencegah terjadinya degradasi moral tersebut, maka Peran keluarga harusdikokohkan kembali agar dapat menjadi benteng utama, menanamkan nilai-nilai etika yang sesuai dengan ajaran Al-qur'an, dikarenakan Al-quran adalah pedoman hidup bagi setiap keluarga muslim, sebagaimana Allah berfirman dalam (Qs Al-Isra ayat 9)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰ نَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَ يُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًا 


inna haazal-qur-aana yahdii lillatii hiya aqwamu wa yubasysyirul-mu-miniinallaziina ya'maluunash-shoolihaati anna lahum ajrong kabiiro

Artinya : Sungguh Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira pada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapatkan pahala yang besar.

Dalam Al-Qur'an mengandung hikmah yang menyeliputi seluruh alam semesta dan isinya, dan dapat dijadikan sebagai sumber yang edukatif dalam segala aspek kehidupan, tidak ada bahan yang lebih tinggi kedudukan nya dibanding Al-Qur'an.

Didalam Al-Qur'an juga banyak memuat kisah-kisah edukatif yang diajarkan oleh para nabi dan Rasul yang dapat menjadi bahan atau sumber pembelajaran terkait akidah dan akhlak. Salah satu kisah yang dapat menjadi pilihan adalah kisah Nabi Yusuf a.s, dikarenakan kandungan dari kisah Nabi Yusuf a.s berbeda dengan kisah nabi sebelumnya yang mana Allah swt menitik beratkan kepada tantangan yang berbagai hal dari kaumnya, lalu pada akhir kisah Allah swt memusnahkan para penentang nabi itu. Sedangkan didalam kisah nabi Yusuf a.s. Allah memfokuskan dampak yang baik terutama pada kesabaran, bahwa sesungguhnya akan ada kebahagiaan setelah kesengsaraan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَـقَدْ كَا نَ فِيْ قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّاُولِى الْاَ لْبَا بِ ۗ مَا كَا نَ حَدِيْثًا يُّفْتَـرٰى وَلٰـكِنْ تَصْدِيْقَ الَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيْلَ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لِّـقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ

laqod kaana fii qoshoshihim 'ibrotul li-ulil-albaab, maa kaana hadiisay yuftaroo wa laaking tashdiiqollazii baina yadaihi wa tafshiila kulli syai-iw wa hudaw wa rohmatal liqoumiy yu-minuun

Artinnya : Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Yusuf 12: Ayat 111)

Kisah-kisah tersebut semata" bukan hanya untuk menambah pengetahuan ataupun sejarah yang harus kita ketahui, namun kisah" tersebut mengandung pesan" pendidikan, dan dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. 

Dengan menjadikan Al-Quran sebagai pedoman dalam hidup, maka Akhlak/moral dapat terjaga dengan baik, dan juga dengan menanamkan nilai-nilai norma yang terkandung didalam Al-Quran pada remaja" kita, dapat melahirkan generasi muda yang memiki akhlak yang mulia atau generasi muda yang berakhlakul karimah.

Baca juga : https://www.kompasiana.com/rifqiradent8882/65c938ffde948f5f510484d4/segudang-asa-anak-terminal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun