MasyaAllah, Hidayah bisa saja datang kepada siapapun dan kapanpun sesuai kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala, siapapun itu ,baik itu pemabuk,pembunuh, bahkan penjinah sekalipun.
Dahulu dizaman Baginda Rasulullah saw, Pernah hidup seorang pendosa yang semasa hidupnya selalu berbuat maksiat, ia seorang lelaki pemabuk, gemar berzina, bahkan dia pernah membunuh hingga 100 orang semasa hidupnya, ia hidup dengan penuh kesesatan, seakan tidak pernah memikirkan atau perduli dengan dosa.
Kemaksiatan itu terus berlangsung dalam waktu yang lama, hingga pada saat ia mendapatkan hidayah yang diberikan oleh Allah Swt, hingga ia pun memiliki keinginan merubah hidupnga, Â dan melepas semua kemaksiatan yang selama ini ia jalani dalam hidupnya.
Dan dia pun berjalan menemui seorang syeikh , untuk sekedar meminta saran atas dirinya, lalu syeikh itu berkata bahwa semua kemaksiatan itu berasal dari lingkungan yang ia tempati selama ini.
"Syeikh itupun berkata 'Kamu ini bukan tidak punya peluang untuk bertindak baik, hanya saja kamu seperti ini karena dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak baik, hijrah dari sini, pindah dan belajar dengan Syeikh di sana". Sambil menangis iapun berangkat menuju lokasi ta'lim".
Namun, Â saat ia berjalan menuju lokasi ta'lim, hal yang tak di sangkapun terjadi, ternyata Ajal lebih dulu datang menjemput lelaki pendosa ini, sebelum ia sampai ke lokasi ta'lim yang ia tuju.
Hal ini pun sampai membuat malaikat rahmat dan malaikat azab berselisih mengenai siapa yang akan membawa rohnya.
Dan Malaikat rahmat berkata, 'Orang ini datang dalam keadaan bertobat dan menghadapkan hatinya kepada Allah SWT'
Lantas malaikat azab pun segera membantas 'Tetapi dia belum berbuat kebaikan sama sekali .
Hingga datang lah salah satu malaikat dalam wujud manusianya, lalu menemui kedua malaikat tersebut dan berkata 'Ukurlah jarak antar kedua daerah ini, dan mana yang terdekat maka ia di ikutkan sebagai penduduknya'