Mohon tunggu...
Rifqi Pasca Very D
Rifqi Pasca Very D Mohon Tunggu... Seniman - BPTP Maluku

Penulis Amatir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Implementasi Teori Dinamika Sosial terhadap Pengembangan Gapoktan

22 April 2022   08:14 Diperbarui: 22 April 2022   08:15 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Studi Kasus: Gapoktan Pandawa)

Strategi pengembangan Kelompok Tani sebaiknya dilaksanakan dalam alur yang sistematis. Tujuannya adalah untuk mempermudah evaluasi dan meningkatkan persentase keberhasilan pemberdayaan kelompok. Berikut strategi pengembangan Gapoktan agar kelompok berjalan dinasmis yang secara sederhana telah dijelaskan dalam bagan diatas

Tulisan ini akan fokus membahas kegiatan yang bisa dilakukan dalam pengembangan dinamika kelompok berdasarkan berbagai teori  dinamika kelompok yang berhubungan terutama pada tahapan penyuluhan dan pendampingan :

Penyuluhan dan Pendampingan 

Penyuluhan dan pendampingan kelompok adalah tindakan yang dilakukan berdasarkan identifikasi situasi dan perumusan tujuan pemberdayaan. Penyuhan dan pendampingan sendiri sebenarnya harus bersifat sistematis, berkelanjutan dan tak pernah berhenti. Hal ini dikarenakan dinamika sosial dan permasalahan petani selalu berkembang dan berubah, sehingga materi penyuluhan dipaksa mengikuti kebutuhan petani dan berubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, rangkaian perubahan materi penyuluhan membuat proses ini tidak berhenti dari waktu ke waktu. Berikut pemberdayaan yang bisa dilakukan berdasarkan beberapa teori dinamika kelompok :

Teori Motivasi Maslow / ERG :

Dengan memahami teori motivasi, penyuluh bisa mengidentifikasi dan mengklarifikasi kebutuhan yang ingin dipuaskan oleh anggota kelompok. Kemudian, penyuluh bisa memberikan outcome terbaik yang dibutuhkan sebagian besar anggota Gapoktan Pandawa. Studi kasus pada Gapoktan Pandawa, Sebenarnya yang mereka butuhkan adalah pelatihan dalam rangka pengembangan kemampuan budidaya padi berbasis teknologi pertanian (self-actualization). Namun selama ini penyuluh masih berfokus terhadap pembinaan dinamika kelompok, struktur internal kelompok dan lain sebagainya (belonging and love). Padahal selama ini Gapoktan Pandawa dinilai telah memiliki kerja sama antar anggota yang baik dalam menjalankan roda organisasi. Teori Motivasi Maslow / ERG berperan dalam memastikan bahwa penyuluh memberikan kepuasan pada kebutuhan yang tepat sehingga motivasi anggota dalam menjalankan organisasi muncul secara alami. Terutama dalam hal pemberian reward dan pemuasaan kebutuhan

Teori Harapan (expectancy)

Terdapat 2 asumsi umum pada teori harapan yang bisa diterapkan pada organisasi Gapoktan Pandawa. Performance Expectancy dan outcome expectancy, ekspektasi performa bisa digunakan untuk mendorong petani dalam melakukan usaha sehingga mendapatkan performa yang diharapkan. Ekspektasi dampak bisa digunakan sebagai alat motivasi petani dalam mencapai performa tertentu sehingga mendapatkan dampak / hasil yang diharapkan. Salah satu contoh kegiatan yang bisa dilakukan penyuluh adalah metode demplot. Dengan langsung melakukan demonstrasi, petani bisa langsung melihat outcome yang akan didapatkan dari suatu performance dan effort sehingga mendorong mereka untuk mendapatkan outcome serupa seperti yang didemonstrasikan

Teori Y

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun