“Mulutmu adalah harimaumu” mungkin dari kalian sudah pernah ada yang mendengar pribahasa ini, di kasus ini ada keterkaitannya dengan pribahasa tersebut. Di Palestina sedang terjadi perang yang semakin hari semakin memanas. Namun, seorang ulama dari negara tersebut didalam khotbah nya beliau salah dalam mengucapkan kata – kata, di dalam khotbahnya terdapat unsur rasisme.
Khotbah Abu Sara yang dipermasalahkan disampaikan pada 28 November 2014 lalu, yang juga diunggah ke YouTube. Dalam khotbahnya, Abu Sara menyebut warga Yahudi berbahaya, keras kepala, kejam, kasar dan tidak tahu malu. Abu Sara juga menyebut warga Yahudi dengan sebutan kasar, seperti 'monyet' dan 'babi'.
Abu Sara mengucapkan kalimat – kalimat itu dipicu oleh kecurigaannya kepada warga yahudi yang berhububungan dengan situs suci masjid al-aqsa.
Didalam persidangan, disebutkan bahwa Abu Sara menilai suatu khotbah tidak seharusnya dikategorikan sebagai penghasutan kekerasan dan rasialisme karena didalam kitab yang dianutnya mengajarkan untuk memberantas para kaum yahudi.
Namun pengadilan tidak menyetujui argumen Abu Sara karena sebagian besar isi khotbah nya berdasarkan pemikiran dari dirinya sendiri.
Organisasi Wakaf Islam yang mengelola kompleks Masjid Al-Aqsa mengatakan kepada AFP bahwa mereka tidak mengenal ulama yang bernama Omar Abu Sara di organisasinya. Vonis 8 bulan akan di mulai pada 18 Desember 2016 mendatang. Abu Sara bisa mengajukan banding atas rujukan itu dalam waktu 45 hari kedepan.
Kesimpulannya dalam menyampaikan sesuatu kepada orang banyak sebaiknya kita memikirkan apa yang akan kita ucapkan kepeda mereka agar tidak ada unsur kebencian.
Nama: Rifqi Novaldo Asriagi Kurnianto
Nim: 07041381621102
Dosen pembimbing: Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.sc
Kampus: Universitas Sriwijaya Palembang, Ilmu Hubungan Internasional kelas B
Sumber disunting dari: http://news.detik.com/internasional/d-3306911/serukan-pembunuhan-warga-yahudi-ulama-palestina-divonis-8-bulan-bui
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H