Belajar psikologi di ilmu komunikasi? Why?
Belajar materi psikologi di kuliah ilmu komunikasi?
"Why?
"Buat apa?"
"Sebenernya ini kuliah apaan sih? materinya banyak aneds"
"Mentang-mentang belakangnya sama-sama huruf "i" gausah disambung-sambungin dong"
"Ku ingin pindah ke Meikarta!" (Gak nyambung, sayaang)
Saya yakin kalian gak bakalan ngomong kaya gitu. Itu mah saya lebay-lebay-in aja biar lucu. (Meskipun gak lucu sih wkwk)Tenang ya guys, kalem ya abis ini kita ulik soal esensi sebuah mata kuliah bernama psikologi yang ikut berkontribusi dalam menambah beban para commers buat lulus:D
Meskipun kuliahnya di ilmu komunikasi, ternyata di dalam ilmu komunikasi juga ada kuliah soal psikologi nih. Menurut kalian, ada gak sih hubungan antara komunikasi dengan psikologi? Mari kita pecahkan.
Kalo saya tadi abis googling-googling dikit di google sih katanya beberapa mata kuliah emang ada hubungan erat dengan psikologi, seperti sosiologi (ilmu kesosialan), biologi (ilmu alam seisinya), dan kiro-kirologi (ilmu buat kalian yang suka ngitung kancing pas soalnya pilihan ganda wkwk) karena hal itu semua memang takkan pernah luput dari membaca mimik dan ekspresi orang. Contohnya saat kiro-kirologi sseorang gak akan bisa ngasal make, harus ada analisa kalian kepada sang guru yang mengajar kalian, kalo seandaikan soalnya essay terus kalian menggunakan ilmu kiro-kirologi dan guru kalian adalah text-book master. Ya, jangan dipake, nilai kalian jeblok ntar haha (guys, ini penting buat kita bahas gak sih sebenernya wkwk)
Daripada pusing mikirin google yang belum mungkin google belum tentu mikirin kita, mendingan kita beranjak ke pengalaman pribadi saya aja ya, yang kayanya kalian ni emang kepo banget deh ama urusan-urusan saya hwahaha. Jika menrut saya sebagai mahasiswa ilmu komunikasi yang aktif dan kompeten dalam berkontribusi nyata  untuk dunia ilmu komunikasi (bullshit banget) berpendapat jika ilmu psikologi memanglah menjadi sebuah hal terpenting yang dilakukan seorang komunikator sebelum menyampaikan pesan, harus ada riset kecil-kecilan kepada para khalayak sebelum kita sebagai komunikator terjun untuk beraksi menyebarkan pesan-pesan yang beraroma cinta. Waduh