Mohon tunggu...
rifqi mozlem
rifqi mozlem Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Komunikasi dengan Strategi untuk Pikat Dambaan Hati

7 November 2017   07:00 Diperbarui: 7 November 2017   09:24 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Budayakan baca artikel sampe kelar, dan jangan lupa ninggalin komen hehe)

Setelah saya lihat akhir-akhir ini sudah beberapa orang yang mulai paham dengan apa saja sebenarnya isi dari kuliah di Ilmu Komunikasi sendiri, tapi saya masih banyak melihat orang-orang beranggapan bahwa kuliah di Ilkom ini harus ribet dan memerlukan alat-alat yang super duper keren serta mahal buat disebut jadi anak komunikasi beneran.

Gengs. Listen. Kuliah di komunikasi ini bisa tetap dilakukan dengan hanya modal otak yang sehat serta daya analisis yang cemerlang pada target yang akan kita sasar. Hanya perlu sebuah strategi saat kalian ingin mengejar sebuah objek yang sudah kalian targetkan sebelumnya. Kuliah komunikasi itu gak cuman berkutat ke dunia Fotografi atau Videografi doang kok. Salah satunya adalah ladang kalian dalam berlatih menyusun strategi.

Contohnya yang gampang-gampang aja dulu deh. Kaya saat kalian ingin meminta duit jajan ke orangtua, pas jatah bulanan udah abis. Banyak orang yang kurang paham tentang strategi komunikasi ini, dengan hanya mengangkat telepon dan tanpa basa-basi terlebih dahulu langsung bilang ke Mak Bapak.

OJAN: Mak. Duit jajan Ojan abiiissssss. Hiks Hiks :(. Kirimin lagi dong, gak pake lama ya!

Dan apakah kalian sudah menebak kira-kira apakah respon dari orangtua si Ojan?

EMAKNYA OJAN: Ealah ni bocah, disekolahin bertahun-tahun enggak ada tata kramanya!! Gak pake salam gak pake nanya kabar emaknya, Ya Allah. Lu kira duit itu bisa dipetik dari pohon tong? Udah deh, BULAN INI GAK ADA UANG JAJAN DARI EMAK. BYE!

Dan akhirnya, selama satu bulan si Ojan pun bokek, nyari duit utangan kemana-mana dan gak dapet. Diputusin pacarnya karena gak bisa beliin paketan data buat video call. Dimarahin bendahara kelas karena telat bayar uang kas. Dijauhin temen satu geng nya karena gaya hidup yang sudah berbeda, gak sesuai dengan standar hidup hedon yang dilakukan Ojan selama ini. Hingga pada akhir bulannya si Ojan hanya bisa mengais sisa-sisa makanan dari temen satu kosnya. Setiap harinya cuman bisa memandangi langit sambil berdoa, berharap air yang turun dari hujan, berubah menjadi nasi padang lengkap selauk-lauknya. Betapa tragisnya hidup Ojan. Donasikan dana ke Ojan yuk dengan kirim duit ke rekening saya wkwkwk.

Nah, disini Ojan seharusnya memahami dulu bagaimana kondisi rumah. Apakah sedang kekurangan atau berlebih? Ojan juga harusnya menceritakan bagaimana dia hidup di perantauan, adakah masalah yang dihadapi dan salah satu solusinya harus diselesaikan menggunakan uang. Jika si Ojan bisa berstrategi, maka bisa jadi Ojan mendapatkan uang saku lebih buat bulan itu, dan Ojan pun mendapatkan lebih banyak kasih sayang dari orangtuanya. (tapi bukan berarti Ojan harus boong loh ya).  #saveojan

Selain kasih sayang dari orangtua, strategi komunikasi juga bisa dilakukan jika kalian ingin melakukan pendekatan ke gebetan yang lagi kalian taksir. Dibawah ini nanti ada cerita dari Ojan yang saya kutip dan remake dari buku Komunikasi Cinta karangan Djito Kasilo, buku ini udah jarang ditemui dipasaran. Jadi, baca ya ceritanya ampe abis.

Cerita dimulai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun