Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi Marcellino
Muhammad Rifqi Marcellino Mohon Tunggu... Editor - Institut Seni Surakarta

Saya adalah seorang mahasiswa prodi Film dan Televisi di Institut Seni Indonesia Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Menelusuri Padepokan Keris Brojobuwono, Ada Apa Saja di Padepokan Ini?

9 Desember 2023   12:50 Diperbarui: 9 Desember 2023   13:42 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Prodi Film dan Televisi ISI Surakarta melakukan kunjungan bersama-sama (dok. pribadi)

Selasa (05/12/2023), mahasiswa prodi Film dan Televisi ISI Surakarta melakukan kunjungan dan penelitian di Padepokan Keris Brojobuwono yang terletak di Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Kunjungan ini bermaksud untuk studi seni, dan juga mengapresiasi seni.

Padepokan Keris Brojobuwono merupakan tempat wisata sekaligus tempat pembuatan keris. Padepokan Brojobuwono, yang didirikan oleh Bambang Gunawan dan Basuki Teguh Yuwono pada tahun 1999, adalah sebuah kompleks tempat pembuatan keris sekaligus museum keris. Museum keris merupakan sebuah tempat di mana koleksi keris-keris jaman dahulu dapat diakses oleh masyarakat luas sekarang.

Jika kebanyakan museum keris Hanya digunakan untuk menyimpan atau memamerkan keris-keris saja, Padepokan Brojobuwono ini akan menawarkan pengalaman dan wawasan yang berbeda. Padepokan ini juga menjadi tempat langsung pembuatan keris atau dalam masyarakat jawa biasa disebut "Besalen".

Para empu sedang menempa keris dengan metode tradisional
Para empu sedang menempa keris dengan metode tradisional
Dalam pembuatannya, para empu di sini masih tetap mempertahankan tradisi dengan teknik tradisional agar dapat menghasilkan keris-keris yang tosan aji atau keris yang dapat membawa kebaikan bagi pemiliknya. Karenanya, jangka waktu pembuatan keris dari awal hingga selesai tergolong cukup lama.

"Untuk pembuatan satu buah keris sendiri biasanya memakan waktu sekitar 6 bulan." Ucap salah satu empu sembari menempa sebuah keris. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, hal ini tidak menyurutkan minat para pecinta keris untuk dibuatkan keris impiannya di Padepokan ini.


Salah satu koleksi keris unggulan yang berada di Padepokan ini
Salah satu koleksi keris unggulan yang berada di Padepokan ini
Selain membuat keris, di Padepokan keris Brojobuwono tentunya juga digunakan untuk menyimpan macam-macam keris dari berbagai zaman. Mulai dari zaman Mataram Kuno, zaman Majapahit, hingga keris yang dibuat pasca kemerdekaan. Kita dapat melihatnya secara langsung, bahkan dapat mengetahui latar belakang dari setiap kerisnya, karena museum ini dilengkapi dengan sertifikat khusus yang berisikan informasi-informasi mengenai keris yang disimpan."Nah kalau yang ini, ini dinamakan Keris Sajen, di mana dalam pegangannya itu merupakan penggambaran sosok dewa. Pada zaman dahulu, biasanya digunakan untuk acara keagamaan. Tapi untuk di masa sekarang, lebih dominan hanya sebagai koleksi atau seni saja." Ucap pemandu museum yang sedang menjelaskan makna yang terkandung dalam setiap keris.

Setelah sekitar 40 menit berkeliling di museum penyimpanan keris dan berlanjut menonton proses pembuatannya, ini menjadi sebuah pengalaman yang sangat berkesan bagi kami. Rasa penasaran tentang bagaimana keris dapat tercipta sampai sejarah keris dari masa ke masa bisa kita dapatkan jawabannya di Padepokan ini. Termasuk prototype masyarakat yang menganggap keris identik dengan hal mistis ternyata juga tidak demikian.

Selama ini, orang banyak yang menghubungkan keris dengan hal-hal klenik dan menganggap kalau keris tercipta karena bantuan makhluk gaib. Padahal kenyataannya tidak demikian. Sebab, sebuah keris tercipta berkat perpaduan banyak ilmu. Mulai dari ilmu kriya, ilmu tempa, sampai dengan ilmu metalurgi. Penyatuan ilmu dari berbagai disiplin ilmu inilah bukti jika pengetahuan leluhur kita tidak kalah leluhur bangsa-bangsa lain, dan sudah sepantasnya sebagai generasi muda kita wajib melanjutkan dan melestarikannya.

Cara melestarikan tradisi keris di masa sekarang tentu harus disesuaikan perkembangan zaman pula. Sebagai mahasiswa prodi Film dan Televisi, kami melihat peluang ini. Sejarah, latar belakang, dan cerita-cerita keris ini sangat menarik untuk dijadikan sebuah skenario kemudian disulap menjadi sebuah film. Tentu, tidak harus film dengan gaya kuno, misalnya kita bisa membuat film superhero dengan kekuatan utama sebuah keris. Dengan metode seperti ini, diharapkan generasi penerus kita akan terus mengenal dan mencintai keris, tanpa harus malu untuk tetap memegang tradisi yang ada.

Penulis : Muhammad Rifqi Marcellino dan Akbar Fisabilillah (Prodi Film dan Televisi ISI Surakarta)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun