Revitalisasi Pengelolaan Sampah Organik: Upaya Masyarakat dan Pemerintah dalam Menciptakan Lingkungan Bersih

Revitalisasi Pengelolaan Sampah Organik: Upaya Masyarakat dan Pemerintah dalam Menciptakan Lingkungan Bersih

Kelompok 50  Program PMM Mitra Dosen Prodi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang digelar di Desa Bengkel Kab. Tabanan Prov Bali dengan dibimbing Naresvara Nircela Pradipta S.hut M.sc dan Ramli Ramadhan S.hut dengan anggota PMM: Alfaro Catya, Revo Otaviyan, Mochamad Rifqi Trisyuwono. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini sama halnya seperti KKN, akan tetapi di Universitas Muhammadiyah Malang dinamakanPMM yang bisa dilakukan oleh semua mahasiswa/i mulai dari semester 3, disini kami melakukan PMM MITRA DOSEN yang bermitra dengan beberapa dosen Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini dilakukan mulai tanggal 5 September sampai tanggal 1 Oktober 2023.

Guna menciptakan lingkungan yang bersih masyarakat dan pemerintah desa bengkel memanfaatkan sampah organik menjadi bahan yang berguna, seperti dijadikan pupuk organik, inovasi daur ulang ulang kemasan ramah lingkungan, dan penggunaan sampah organic untuk taman. Masyarakat pada desa Bengkel mayoritas menjadi petani, maka dari itu pengelolaan sampah organik menjadi pupuk organik dapat membantu dalam sektor pertanian. Sebuah pertanian menggunakan sampah organik sebagai bahan baku untuk pembuatan pupuk organik. Pupuk ini tidak hanya mengurangi limbah organik, tetapi juga meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pertanian secara keseluruhan.

Pupuk organik memberikan berbagai manfaat yang penting untuk pertanian dan lingkungan. Berikut adalah beberapa manfaat pupuk organik: 

1. Meningkatkan Kesuburan Tanah: Pupuk organik memberikan nutrisi esensial yang melibatkan unsur hara makro (nitrogen, fosfor, dan kalium) serta unsur hara mikro. Ini membantu meningkatkan kandungan organik tanah dan keseimbangan nutrisi, yang berkontribusi pada kesuburan tanah. 

2. Meningkatkan Struktur Tanah: Pupuk organik membantu meningkatkan struktur tanah dengan meningkatkan retensi air, drainase, dan aerasi tanah. Ini membuat tanah lebih mudah diolah, mengurangi risiko erosi, dan meningkatkan kondisi pertumbuhan tanaman. 

3. Mengurangi Erosi Tanah: Dengan meningkatkan struktur tanah dan daya ikat air, pupuk organik membantu mengurangi risiko erosi tanah. Tanah yang lebih stabil dan kuat dapat menahan air hujan lebih baik, mengurangi hilangnya lapisan tanah. 

4. Mengurangi Pencemaran Air dan Tanah: Pupuk organik umumnya memiliki tingkat risiko pencemaran lebih rendah dibandingkan pupuk kimia. Mereka cenderung tidak menyebabkan penumpukan residu kimia di tanah dan air, mengurangi dampak negatif pada lingkungan. 

5. Memperbaiki Kesehatan Mikroba Tanah: Pupuk organik menyediakan sumber makanan bagi mikroorganisme tanah yang bermanfaat. Ini membantu meningkatkan keanekaragaman dan aktivitas mikroba, yang penting untuk siklus nutrisi tanah. 

6. Memperbaiki Kualitas Produk Pertanian: Penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan kualitas produk pertanian. Tanaman yang diberi nutrisi dari sumber organik cenderung memiliki rasa dan tekstur yang lebih baik serta nilai gizi yang lebih tinggi. 

7. Mengurangi Ketergantungan pada Pupuk Kimia: Pupuk organik dapat membantu mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia. Ini dapat memberikan pendekatan pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Pemanfaatan pupuk organik dengan bijak dapat menjadi salah satu langkah menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan lingkungan yang lebih sehat.