Mohon tunggu...
Rifqi Ismiraj
Rifqi Ismiraj Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya seorang mahasiswa yang sedang belajar mengamati.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Serunya Menjadi Manajer Sepak Bola Melalui Football Manager

23 Mei 2012   23:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:54 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingin sedikit berbagi pengalaman seru kepada para kompasioner sekalian. Mungkin banyak dari kompasioner yang terbiasa menghabiskan waktu luang atau sekadar menyegarkan kembali pikiran dengan bermain game di gadget anda. Ada satu game yang membuat saya betah berlama-lama duduk di depan monitor. Game itu berjudul Football Manager yang saya mainkan di laptop. Football Manager adalah game yang ber-genre dasar Turn Based Strategy (TBS). Genre ini memungkinkan kita untuk menentukan keputusan-keputusan dan strategi pada setiap turn kita, dan mengharuskan kita untuk mengeklik tombol mengakhiri turn atau continue agar game dapat berlanjut sesuai dengan keputusan yang kita inginkan. Pada saat kita mengeklik tombol continue itulah, computer mendesain sedemikian rupa turnnya sehingga menjadi semacam rintangan untuk kita. Artificial intelligence lah yang berperan dalam proses tersebut. Football Manager dibuat oleh pembuat game yang sangat berpengalaman yaitu Sega dan Sports Interactive. Football Manager terbit setiap tahun dengan perbaikan-perbaikan yang cukup signifikan di tiap versinya. Versi programnya meningkat seiring dengan meningkatnya tahun rilis. Sehingga versi Football Manager dapat dibedakan dari tahun rilisnya seperti Football Manager 2010, Football Manager 2011, dan Football Manager 2012. Demi tingkat keseruan yang optimal, saya bermain di Football Manager 2012 yang dirilis pada bulan Oktober 2011 lampau. Game ini berisikan kegiatan-kegiatan manajer sepakbola persis seperti aslinya. Kita bisa melakukan transfer antar klub, membuat taktik kita sendiri, mengatur rencana finansial klub, mengatur jadwal latihan klub, bernegosiasi dengan dewan pengurus, hingga bercakap dengan para pemain kita. Performa pemain dan klub kita sangatlah bergantung pada keseriusan kita dalam mengelola klub. Kemampuan kita membuat taktik dan jadwal pun sangatlah menentukan kepercayaan diri tim kita. Kita harus bisa mengatur berbagai aspek mulai dari formasi skuad, komposisi pemain, hingga peran dari masing-masing pemain. Pemain yang tersedia adalah pemain asli dalam dunia nyata sehingga membuat kita berpikir bahwa bintang sepakbola yang bersinar ada dalam kendali kita. Fantasi kita untuk mengendalikan pemain sepakbola nyata cukup tersalurkan. Hehehe..

[caption id="attachment_183243" align="aligncenter" width="461" caption="Tampilan 3D pada FM 2012 - credits to jeuxvideo.com"][/caption]

Pada Football Manager 2009 dan selanjutnya, dalam penyajian pertandingannya sudah menggunakan animasi 3 dimensi. Hal ini berbeda dengan Football Manager versi sebelumnya yang masih menggunakan animasi 2 dimensi, sehingga kita seperti menonton kancing saja. Tentunya perbaikan ini membuat tingkat realistik game ini bertambah. Sehingga game ini banyak yang menyukai dan diberi rating 8.0 di laman game Gamespot.com. Rintangan-rintangan yang tersaji baik di dalam maupun di luar aspek teknis sepak bola sangat membuat saya penasaran dan membuat saya mencoba berbagai strategi baru. Perburuan pemain yang tepat bagi tim kita pun membuat saya mencari berbagai referensi di dunia maya. Kekalahan selalu saja mebuat semakin larut dalam game ini. Keuntungannya adalah, wawasan kita di dunia sepak bola pastilah bertambah sehingga tidak ketinggalan obrolan dengan kolega yang sama-sama penyuka sepakbola. Namun perlu disadari bahwa kita janganlah berlebihan dalam bermain game sehingga menyita waktu terlalu lama. Kebisaaan saya bermain game ini tidaklah lebih dari satu jam, sekadar membuat mood naik lagi. Janganlah menjadikan game segalanya hingga mengorbankan materi, waktu, dan tenaga yang berlebihan demi kemenangan di dalam game semata. Ingat, kita masih mempunyai dunia nyata beserta rintangannya yang lebih penting untuk kita selesaikan. Sekian, semoga bermanfaat. @rifkysmirhaz

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun