Musium Trinil adalah musium situs bersejarah paleontropologi yang terletak di Jawa Timur tepat nya di Kabupaten Ngawi. Muslim Trinil sendiri merupakan tempat penyimpanan fosil manusia kera yang dikenal dengan Phitercantropus erectus yang ditemukan oleh seorang yang bernama Eugene Dubois pada tahun sekitar 1881 sampai tahun 1892.
Di musium Trinil sendiri wisatawan bisa mendapatkan informasi mengenai asal usul dan kehidupan purba zaman dulu, yang katanya juga, konon mereka adalah nenek moyang bangsa indonesia ini
Di sekitar Musium ini juga terdapat fosil banteng dan gajah purba yang sangat berguna bagi penelitian guna untuk pendidikan khusunya dalam bidang sejarah purbakalaan.
Musium ini adalah objek wisata yang sangat penting, baik bagi wisatawan maupun untuk bahan penelitian maupun pembelajaran. Disini kalian akan mengetahui gimana kehidupan zaman dulu manusia purba, dan bagaimana ekosistemnya, serta flora dan faunanya zaman dulu pun disini dapat juga mempelajarinya. Musium ini sendiri tepatnya terletak di Desa Kawu, Kecematan kedunggalan, sekitar 13 kilometer ke arah Kota Ngawi. Ke musium ini sendiri sudah sangat enak untuk akses jalannya bisa untuk semua jenis kendaraan.
Musium Trinil ini sendiri dibawah naungan Pemerintah Provinsi Jawa timur dan dikelolah oleh Unit Pelaksanana Teknis. Untuk memperingati segala peristiwa yang ada, dibangunlah suatu monumen berbentuk gambar anak panah dengan arah timur laut yang disitu bertulisan P.e. 175 m. Angka itu menunjukan jarak menuju lokasi oenemuan fosil - fosil tersebut. Dalam Musium Trinil terdapat etalase yang berisi berbagai jenis benda benda fosil, diantarannya fosil tulang panggul gajah jenis Stegodon Trigonocheplus, serta fosil tulang gajak lainya. Terutama disana juga terdapat dosil tulang pengupil gajah.
Setelah kalian sudah puas menimati patung gajah kalian juga bisa mencari lagi informasi yang lebih mendapam dengan melihat koleksi musium yang berjumlah 1.200 fosil dari 130 jenis yang terdapat disini. Musium Trinil sendiri memamerkan beberapa fosil tulang rahang bawah macam lo yang biasanya di sebut (Felis Tigris), fosil gigi geraham atas gajah pun ada dengan sebutan (Stegodon Trigonocephalus), fosil tanduk kerbau (Bubalus Palaeokerabau), serta banyak juga jenis lagi yang pastinya kalian harus wajib kesini sih kalo kepo dan ingin lihat langsung pas kalian kebetulan lewat atau sedang ke Ngawi.
Setelah penemuan ini, pada tahun 1980 baru lah mulai merencanakan pembangunan gdenung musium oleh pemerintahan daerah. Dan rencana tersebut awal mulanya dari pembelian tanah di sekitar tugu peringantan dengan luas mencapai 16 meter x 25 meter.
Pada tahun 1982 dimulailah pembangunan tahap pertama yaitu sebuah gedung. Gedung inilah berfungsi sebagai penyelamat tapi beralih menjadi gedung museum khusus. Dilanjut pada tahun 1986 ini, mulai mendapatkan bantuan 5 buah lemari untuk menata koleksi fosil serta ada bantuan dana konservasi dari projek mebnagungan musium ini. Nah pada tahun 1991 Musium trinil ini berdiri dan diresmikan oleh Gubernur Provinsi Jawa Timur oleh Soelarso. Peresmian ini bertepatan dengan satu abadnya pithecanthropus Erectus deitemukan nya di Trinil ini sendiri